Connect With Us

2 Badak Jawa di Ujung Kulon Dipindahkan ke Kawasan Konservasi Khusus untuk Pengembangbiakan

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 15 Juni 2025 | 22:30

Gubernur Banten Andra Soni saat menerima kunjungan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan bersama Balai Besar Taman Nasional Ujung Kulon (BBTNUK), Jumat 13 Juni 2025. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Gubernur Banten, Andra Soni mendukung pemindahan atau translokasi dua Badak Jawa dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ke Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) untuk keperluan konservasi dan pengembangbiakan (breeding).

Dengan luas sekitar 40 hektar, lokasi JRSCA berdekatan dengan TNUK yakni di Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.

“Pelestarian alam, termasuk perlindungan satwa endemik seperti Badak Jawa, adalah komitmen bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta masyarakat,” tegas Andra Soni di Kota Serang, Jumat 13 Juni 2025.

“Provinsi Banten memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Kita harus jaga bersama. Badak Jawa bukan hanya ikon konservasi nasional, tapi juga warisan dunia. Translokasi ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap masa depan lingkungan dan generasi yang akan datang,” tambahnya.

Andra Soni menekankan pentingnya kebersamaan lintas instansi dalam mendukung program konservasi, serta mengajak masyarakat untuk ikut serta menjaga kelestarian alam.

Selain itu, dirinya juga melihat potensi ekonomi dari pelestarian ini. Dengan meningkatnya perhatian nasional dan internasional terhadap Badak Jawa, kawasan Ujung Kulon berpeluang menjadi destinasi wisata konservasi yang membanggakan.

“Ini bukan hanya soal pelestarian, tapi juga peluang. Wisata berbasis konservasi bisa membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal,” jelasnya.

Kepala Balai Besar TNUK Ardi Andono menjelaskan dua badak jawa yang akan ditranslokasi adalah Musofa (jantan) dan Desi Ratnasari (betina).

Keduanya memiliki kondisi genetika terbaik di antara 87 badak jawa yang tersisa di Ujung Kulon dan 22 Badak Jawa yang mandul.

Translokasi akan dilakukan ke kawasan konservasi khusus di Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA), yang berlokasi di Ujung Jaya, Kecamatan Sumur.

Di sana, keduanya akan ditempatkan di dalam pedok atau kandang seluas 40 hektar untuk proses breeding (pengembangbiakan) yang terencana.

“Kalau kita tidak melakukan upaya konservasi seperti ini, dengan kualitas DNA yang terus menurun, para ahli memprediksi populasi Badak Jawa bisa punah dalam waktu 40 tahun ke depan,” kata Ardi.

Sebagai informasi nama Desi sendiri pada Badak Jawa berjenis kelamin betina ini dipilih sebagai penghormatan terhadap Desy Ratnasari, yang pernah menjadi Duta Badak Indonesia.

SPORT
Gagal di 2026, PSSI Diminta Fokus ke Piala Dunia 2030 dan Evaluasi Total Timnas

Gagal di 2026, PSSI Diminta Fokus ke Piala Dunia 2030 dan Evaluasi Total Timnas

Senin, 13 Oktober 2025 | 14:24

Impian Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026 resmi kandas Usai menelan dua kekalahan beruntun di Kualifikasi Zona Asia yakni tumbang 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak.

KAB. TANGERANG
Bupati Tangerang Paparkan 5 Isu Trategis Pembangunan di HUT ke-393

Bupati Tangerang Paparkan 5 Isu Trategis Pembangunan di HUT ke-393

Senin, 13 Oktober 2025 | 15:35

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menunjukkan keseriusan penuh dalam membenahi berbagai sektor krusial daerah.

TEKNO
Waspada Penipuan Modus Video Call Tak Senonoh 

Waspada Penipuan Modus Video Call Tak Senonoh 

Jumat, 10 Oktober 2025 | 18:06

Baru-baru ini tengah beredar modus penipuan berbasis digital melalui scam video call. Skemanya, pelaku menghubungi calon korban melalui panggilan video lalu melakukan tindakan tak senonoh selama panggilan berlangsung.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill