TANGERANGNEWS.com-Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane menyebut telah penyempitan dan pendangkalan yang cukup besar pada Kali Angke, sehingga kerap meluap hingga menyebabkan banjir saat hujan deras.
"Kondisi Kali Angke ini juga terjadi penyempitan dan pendangkalan. Misalnya yang seharusnya lebaran 30 meter, namun terjadi penyempitan menjadi 10 meter," ujar Kepala Balai BBWS Ciliwung Cisadane David Oloan Marpaung, Rabu 23 Juli 2025.
Untuk mengatasi banjir tersebut, pihaknya sejak tahun 2011-2015 lalu sudah merencanakan pembangunan tanggul sepanjang 13 kilometer kanan dan kiri sungai, sehingga totalnya 26 kilometer.
"Namun yang terbangun sampai saat ini baru 19 kilometer. Masih ada tujuh kilometer yang belum terbangun," katanya.
Kemudian, dari 26 kilometer yang direncanakan itu tidak seluruhnya utuh, tapi terputus-putus. Hal itu salah satunya disebabkan oleh pembebasan lahan yang belum selesai.
Berbagai persoalan di atas, kata David, akan dikoordinasikan lebih lanjut bersama Pemprov dan Pemda setempat untuk bersama-sama memetakan pekerjaan yang akan dikerjakan Pemprov, Pemda serta Balai Besar.
"Kami juga mohon dengan hormat, kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai. Sebab meskipun sungai ini kami perdalam dan dilebarkan kembali, kalau kebiasaan itu tidak diubah, tetap saja sungai kita akan kotor," ujarnya.