Connect With Us

Barantin Klaim 18 Kontainer Udang Reimpor dari AS Tak Terpapar Zat Radioaktif

Fahrul Dwi Putra | Kamis, 18 September 2025 | 13:19

Ilustrasi udang (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Badan Karantina Indonesia (Barantin) mengawal ketat proses masuknya kembali 18 kontainer udang vaname yang sebelumnya diekspor ke Amerika Serikat. Pengembalian ini terjadi setelah adanya dugaan cemaran radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada sebagian kiriman udang Indonesia.

Dalam catatan Barantin, total ekspor udang vaname pada periode Juni hingga Agustus 2025 mencapai 387 kontainer dengan tonase 5.595,28 ton. 

Namun, sejak adanya laporan cemaran, seluruh kiriman yang masih berada dalam perjalanan ke Amerika ditarik kembali atau Return on Board (ROB) untuk menjalani pemeriksaan di tanah air.

Deputi Bidang Karantina Ikan Drama Panca Putra menjelaskan, udang yang masuk kembali ke Indonesia telah melalui serangkaian prosedur karantina dan dinyatakan aman.

"Badan Karantina Indonesia memastikan bahwa setiap media pembawa yang masuk ke wilayah Indonesia, baik dari impor maupun ekspor, bebas dari risiko biologis, kimia, dan fisika. Kasus ini menjadi pembelajaran sekaligus penguatan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan kita," ujar Darma dalam keterangannya, Rabu, 17 September 2025, dikutip dari detikcom.

Proses karantina dilakukan berlapis, mulai dari pemeriksaan fisik, pengambilan sampel, hingga uji laboratorium. 

Di pelabuhan, Radioactive Portal Monitor (RPM) dipasang dan inspeksi sekunder dilakukan di Terminal NPCT 1. 

Hasilnya, 18 kontainer yang sudah masuk tidak terdeteksi kontaminasi radiasi, dengan pengukuran sekitar 9.500 cps yang masih tergolong normal.

Sementara dari hasil uji laboratorium, pemeriksaan organoleptik memperoleh nilai 9, lebih tinggi dari standar minimal 7. Tes mikrobiologi menunjukkan udang bebas Salmonella maupun Listeria. 

Dari sisi kimia, tidak ditemukan formalin ataupun tanda pembusukan. Sementara itu, pengujian cemaran radioaktif oleh BRIN menunjukkan hasil negatif, yakni <0,8 Bq/kg.

Untuk mengantisipasi kiriman berikutnya, Barantin memasang portal pemantauan radionuklida di Pelabuhan Tanjung Priok. 

Dari total 387 kontainer, masih ada 366 unit yang akan tiba bertahap hingga Oktober 2025, termasuk lima kontainer yang statusnya masih suspect Cs-137.

Apabila hasil pemeriksaan terhadap kontainer tersebut positif mengandung radioaktif, udang akan dimusnahkan melalui insinerator radioaktif milik Bapeten. Namun, jika hasilnya negatif, produk tetap akan melewati uji keamanan dan mutu sebelum bisa diedarkan kembali.

OPINI
Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Kamis, 18 September 2025 | 16:33

Pendidikan selalu dipandang sebagai pilar utama kemajuan bangsa, bahkan sering disebut sebagai “senjata paling ampuh untuk mengubah dunia”. Namun di Indonesia, kenyataan menunjukkan bahwa pendidikan justru kian menjauh dari jangkauan rakyat biasa

BISNIS
Pameran Industri Kecantikan Terbesar Bakal Digelar di ICE BSD, Peluang Emas Brand Lokal Tembus Pasar Global

Pameran Industri Kecantikan Terbesar Bakal Digelar di ICE BSD, Peluang Emas Brand Lokal Tembus Pasar Global

Kamis, 18 September 2025 | 19:10

Pameran industri kecantikan Cosmobeauté Indonesia 2025 bukan sekadar ajang pamer produk, melainkan platform strategis yang dirancang untuk memberi nilai tambah nyata bagi pelaku industri kecantikan, terutama bagi brand-brand lokal.

HIBURAN
Mal Ciputra Tangerang Hadirkan Atraksi Motor Maut Pacu Adrenalin Pengunjung

Mal Ciputra Tangerang Hadirkan Atraksi Motor Maut Pacu Adrenalin Pengunjung

Selasa, 16 September 2025 | 18:19

Mal Ciputra Tangerang membuat gebrakan baru dengan menghadirkan atraksi motor ekstrem "Globe of Death" yang siap memacu adrenalin para pengunjung.

KAB. TANGERANG
DBD Ancam Anak Indonesia, Orang Tua Diminta Waspada Sejak Gejala Awal

DBD Ancam Anak Indonesia, Orang Tua Diminta Waspada Sejak Gejala Awal

Jumat, 19 September 2025 | 10:22

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia masih menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Penyakit akibat virus dengue ini bisa menyerang siapa saja, namun anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill