Connect With Us

Kendala Teknis Jadi Tantangan Stasiun TV Menayangkan Budaya Lokal di Banten

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 18 September 2025 | 18:58

Pertemuan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Banten dengan perwakilan SCTV Banten, Kamis 18 September 2025. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Peran televisi sebagai media pelestarian budaya lokal tidak selalu berjalan mulus. Dalam pertemuan dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Banten, perwakilan SCTV Banten, Aril, mengungkapkan tantangan serius yang mereka hadapi dalam menayangkan konten budaya, khususnya yang mengandung unsur sensitif seperti adegan darah.

Aril menjelaskan bahwa seni debus, salah satu kekayaan budaya Banten, menjadi tantangan tersendiri.

"Budaya debus menjadi tantangan karena kami harus menge-blur darah dan adegan sensitif. Hal itu membuat tayangan menjadi kurang maksimal, bahkan berisiko terkena banned di media lain," jelasnya, Kamis 18 September 2025.

Menurutnya, kendala teknis ini menempatkan stasiun televisi pada posisi dilematis. "Di satu sisi, ada komitmen untuk mempromosikan kekayaan lokal, namun di sisi lain harus mematuhi regulasi dan batasan penyiaran," tandas Ari.

Meskipun menghadapi kendala tersebut, Aril menegaskan komitmen kuat SCTV Banten untuk terus mengangkat budaya daerah. Saat ini, 90 persen tayangan mereka berfokus pada konten lokal, termasuk penggunaan lima bahasa daerah dan penayangan berbagai acara budaya.

Komitmen ini menunjukkan upaya SCTV untuk tetap menjadi mitra strategis dalam memajukan budaya Banten, meski harus menempuh cara-cara kreatif dalam mengemas tayangan agar tetap menarik dan sesuai 

Menanggapi kendala ini, Komisioner Bidang Kelembagaan KPID Banten Talitha Almira menyadari bahwa tantangan tersebut memang ada.

Ia menekankan perlunya strategi khusus dalam menghadirkan program budaya yang bisa mewakili keberagaman masyarakat Banten.

"Kami berharap stasiun televisi bisa menemukan cara kreatif untuk menyajikan konten budaya secara menarik dan tetap sesuai dengan kaidah penyiaran," terangnya.

Wakil Ketua KPID Banten A Solahuddin menyoroti aspek penguatan budaya lokal melalui tayangan televisi.

“Saya berharap TV lokal dapat lebih banyak menampilkan konten budaya. Di daerah lain, tayangan budaya sudah hadir sejak lama. Namun di Banten, hingga kini hal itu masih menjadi pekerjaan rumah,” ungkapnya.

PROPERTI
Wander Alley: Destinasi Nongkrong Ala Jepang-Korea di Kawasan Intermoda TOD BSD City

Wander Alley: Destinasi Nongkrong Ala Jepang-Korea di Kawasan Intermoda TOD BSD City

Rabu, 17 September 2025 | 21:23

Sinar Mas Land tengah membangun Wander Alley, sebuah area komersial berkonsep alfresco retail yang terinspirasi dari streetscape ikonik di Jepang dan Korea.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

KOTA TANGERANG
600 Penerima Bansos di Kota Tangerang Main Judi Online, Pencairan Dihentikan

600 Penerima Bansos di Kota Tangerang Main Judi Online, Pencairan Dihentikan

Kamis, 18 September 2025 | 17:28

Sebanyak 600 keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (Bansos) di Kota Tangerang terdeteksi melakukan praktik judi online (Judol). Akibatnya, pencairan bansos mereka dihentikan langsung oleh Kementerian Sosial.

KAB. TANGERANG
Warung Kopi Esek-esek di Sindang Jaya Digerebek Satpol PP, 6 PSK dan Kondom Diamankan

Warung Kopi Esek-esek di Sindang Jaya Digerebek Satpol PP, 6 PSK dan Kondom Diamankan

Kamis, 18 September 2025 | 19:32

Sebuah warung kopi di Desa Sindang Panon, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, digerebek Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) karena diduga menjadi tempat praktik prostitusi terselubung.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill