TANGERANGNEWS.com- Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus menurun selama tiga bulan terakhir, mencerminkan makin melemahnya daya beli masyarakat.
Pada Maret 2025, Bank Indonesia mencatat IKK turun menjadi 121,1, lebih rendah dibanding Februari yang masih di angka 126,4. Angka tersebut sekaligus menjadi yang terendah sejak Oktober 2024.
Kondisi ini tentu membuat banyak pelaku usaha bertanya-tanya, apakah masih layak memulai bisnis di tengah ekonomi yang tidak pasti? Jawabannya, tetap bisa selama strategi yang diterapkan tepat sasaran.
Berikut lima strategi agar bisnis tetap bisa stabil bahkan berkembang di tengah situasi yang sulit dilansir dari kanal YouTube Venny Jasmine, Senin, 9 Juni 2025.
1. Pilih Model Bisnis yang Tidak Perlu Modal Besar
Di tengah lesunya ekonomi, hindari memulai usaha yang butuh investasi besar di awal. Fokuslah pada bisnis yang bisa dijalankan dengan biaya minim tapi punya potensi pasar luas. Contohnya, jasa editing video, desain grafis, atau reseller produk kebutuhan harian.
2. Prioritaskan Produk yang Fungsional dan Terjangkau
Saat ini masyarakat cenderung mengutamakan barang yang benar-benar mereka butuhkan. Produk yang fungsional dengan harga yang hemat lebih menarik dibanding produk yang sekadar bergaya. Makanan sehari-hari, kebutuhan pokok, serta jasa perbaikan seperti servis motor atau komputer masih tetap diminati.
3. Hindari Produksi Massal Sebelum Uji Pasar
Salah satu kesalahan fatal yang sering terjadi adalah langsung memproduksi dalam jumlah besar tanpa mengetahui respons pasar. Mulailah dengan skala kecil. Coba pasarkan produk ke segmen terbatas dan amati responsnya. Jika ada kritik atau saran, gunakan sebagai bahan evaluasi untuk pengembangan selanjutnya.
4. Dengarkan Feedback Konsumen
Konsumen adalah sumber data paling akurat untuk bisnis. Dengarkan pendapat mereka, catat apa yang disukai dan kurang diminati. Feedback inilah yang akan membantu menyempurnakan produk agar semakin sesuai kebutuhan pasar. Dengan begitu, potensi produk terjual lebih besar.
5. Konsisten dan Adaptif dalam Menjalankan Usaha
Kunci bertahan di masa sulit adalah konsistensi dan kemampuan beradaptasi. Teruslah aktif memproduksi konten, mempromosikan produk, dan menjaga kualitas pelayanan. Di sisi lain, tetap peka terhadap perubahan tren, kebutuhan, dan kebiasaan konsumen. Jika diperlukan, ubah strategi pemasaran, desain produk, atau cara penyampaian agar tetap relevan.
Membuka usaha di tengah ekonomi lesu memang tidaklah mudah. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan mindset problem-solving, justru bisa menjadi peluang.