Connect With Us

SMS Tahap 2 Resmi Dibuka

| Kamis, 27 Oktober 2011 | 20:12

SMS Tahap dua resmi dibuka. (tangerangnews / dira)


TANGERANG
-Summarecon Mal Serpong Tahap 2 secara resmi dibuka. Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, Johanes Mardzuki mengatakan masyarakat di Tangerang masih sangat butuh mal. “Untuk itu kami masih perlu menambah. Karena jumlah yang ada belum memadai dibandingkan jumlah penduduk yang ada," ucapnya, Kamis (27/10).

Menurut Johanes, jumlah mal di Tangerang raya ini masih kurang. Karena itu jika ditambah tidak akan berdampak negatif. "Yang penting konsep malnya betul, maka jumlah pengunjung pasti banyak," ujarnya, saat acara peresmian Summarecon Mal Serpong (SMS) tahap 2, Kamis (27/10).


Saat ini mal yang ada di Tangerang raya, kata Johanes, kurang dari 10 unit. Yakni di SMS (Kabupaten Tangerang), Living World (Kota Tangsel), Mal Alam Sutera (Kota Tangerang), Tangcity (Kota Tangerang), dan ITC BSD (Kota Tangsel). Sementara luas wilayah Tangerang raya cukup luas, dengan sekitar empat juta penduduk.

"Karena mal di sini belum banyak, makanya kami membangun lagi SMS tahap 2. Sebab kebutuhannya terus meningkat," ucapnya.

Menurut Johanes, SMS tahap 1 seluas sekitar 50.000 m2, tiap tahun dikunjungi sekitar 9,5 juta orang/tahun. Karena itu perlu diperluas dengan SMS tahap 2 seluas 60.000 m2.

"Kami proyeksi untuk tahun pertama jumlah pengunjung meningkat menjadi 15 juta orang/tahun. Tapi tahun-tahun berikutnya kami targetkan meningkat dua kali lipat," ucapnya.

Ditambahkan oleh Soegianto Nagaria, Direktur PT Summarecon Agung Tbk, melihat potensi yang besar, maka pihaknya tidak ragu untuk menginvestasi Rp 350 miliar, membangun SMS tahap 2. "Pasti ramai mal ini. Jumlah warga di Gading Serpong saja sudah sekitar 12.000 KK, belum lagi warga di Jakarta yang datang," ucapnya.

Untuk menarik minat masyarakat datang ke SMS, kata Soegianto, harus memiliki konsep yang jelas. Seperti SMS mengadopsi konsep mal keluarga. "Kami utamakan sajian makanan. Karenanya jumlah tenant makanan diperbanyak," ujarnya.

Bondan Winarno , penikmat makanan yang ikut membuka SMS kedua itu  setuju dengan konsep yang dibanbgun SMS. "Wisata kuliner sekarang ini menjadi traffic builder yang laur biasa. Karena melalui wisata kuliner, bisa menarik orang untuk berkunjung dan makan," ucapnya.

Karena itu dalam menjual konsep tadi, kata Bondan, harus diperhatikan oleh pengembang. "Penyajian makanan tidak sekadar enak. Tapi juga harus memberikan dining experience, yang tidak mudah dilupakan. Karena itu, biarpun makanannya biasa saja, tapi tempatnya nyaman, maka bisa menarik masyarakat untuk datang," ucapnya. (RAZ)

TANGSEL
Tanggul Jebol di Pondok Aren Ditutup Karung Pasir

Tanggul Jebol di Pondok Aren Ditutup Karung Pasir

Sabtu, 1 November 2025 | 18:40

Usai diterjang banjir deras, kondisi tanggul yang jebol yang berlokasi di Jalan Ketapang IV, Kelurahan Pd Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel kini masih dalam perbaikan petugas di lapangan.

BISNIS
Masih Ingat Teguk? Minuman Boba Sempat Viral Kini Alami Rugi Rp20 Miliar dan Tutup 126 Gerai 

Masih Ingat Teguk? Minuman Boba Sempat Viral Kini Alami Rugi Rp20 Miliar dan Tutup 126 Gerai 

Selasa, 28 Oktober 2025 | 13:03

Perusahaan pemilik merek minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), berencana memperluas lini usahanya ke bidang frozen meat dan food processing. Hal ini lantaran bisnis utamanya mengalami tekanan sepanjang 2024.

BANDARA
Mulai 1 November Bandara Soetta Sediakan Jalur Jemput Premium di Terminal 2

Mulai 1 November Bandara Soetta Sediakan Jalur Jemput Premium di Terminal 2

Kamis, 30 Oktober 2025 | 16:57

Kabar gembira bagi pengguna jasa Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang yang menginginkan layanan penjemputan lebih cepat dan nyaman.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill