Connect With Us

Iis Dahlia Langganan Lima Presiden

| Jumat, 5 Februari 2010 | 21:06

Iis Dahlia (tangerangnews / tempointeraktif)


TANGERANGNEWS-Iis Dahlia ternyata tidak asing dengan Istana Negara. Sejak masa kepemimpinan Soeharto hingga Soesilo Bambang Yudhoyono, ia terus diundang ke gedung megah itu, tiap kali ada tamu negara yang berkunjung.

Di Istana Negara, tugas Iis tergolong berat. Ia harus mampu mencairkan suasana perjamuan makan malam presiden bersama tamu-tamu negara dengan suara merdunya. “Jadi saya pikir musik dangdut bukan musik kampungan,” kata Iis Dahlia di Jakarta Selatan, Kamis (4/2).

Di depan tamu undangan, perempuan kelahiran 29 Mei di Indramayu, Jawa Barat 37 silam itu juga harus mampu menampilkan kesantunan perempuan Indonesia. “Saya harus mengenakan kemben, rambut disanggul kebelakang, dan tidak boleh bergoyang. Cukup berdiri saja,” tambah Iis Dahlia.

Hingga sekarang, sudah tidak terhitung lagi tamu-tamu negara yang dibuat mengganguk-anggukkan kepala mengikuti irama dangdut. “Meski mereka tidak tahu cara bergoyang dangdut, tapi saya melihat mereka menikmati musiknya,” tutur pendendang lagu Bunga Seroja itu.

Melihat kenyataan itu, Iis menjadi heran kepada orang-orang yang masih mengkerdilkan musik dangdut. “Saya dulu sempat malu menyandang penyanyi dangdut. Tapi ketika saya diundang ke Istana, saya jadi bangga dengan profesi saya,” kata Iis.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

BISNIS
8 KPI Software yang Paling Akurat untuk Ukur Kinerja Tim di 2025

8 KPI Software yang Paling Akurat untuk Ukur Kinerja Tim di 2025

Selasa, 21 Oktober 2025 | 14:56

Kinerja tim merupakan salah satu indikator keberhasilan organisasi. Untuk memastikan tujuan bisnis tercapai, perusahaan perlu menetapkan Key Performance Indicator (KPI) yang terukur dan memantau pencapaiannya secara rutin.

OPINI
Ketika Pendidikan Tak Lagi Jadi Panutan

Ketika Pendidikan Tak Lagi Jadi Panutan

Jumat, 24 Oktober 2025 | 19:11

Pendidikan adalah kunci utama dari kemajuan bangsa Indonesia. Dengan adanya pendidikan, sumber daya manusia yang ada di Indonesia akan lebih terbentuk dan berkualitas.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill