Connect With Us

Begini Ciri-ciri Wajah Orang Miskin Menurut Riset

Fahrul Dwi Putra | Selasa, 21 Januari 2025 | 11:23

Ilustrasi perbandingan wajah orang miskin dan orang kaya dalam penelitian yang dilakukan di Universitas Toronto (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Sebuah penelitian dari Universitas Toronto mengungkap bahwa status ekonomi seseorang bisa tercermin dari ekspresi wajahnya. Studi ini menunjukkan bahwa orang cenderung dapat menebak apakah seseorang berasal dari kelas ekonomi atas atau bawah hanya dengan melihat wajahnya, meskipun mereka sendiri tidak sadar bagaimana mereka bisa menebaknya.  

Penelitian ini melibatkan 160 partisipan yang terdiri dari 80 pria dan 80 wanita. Semua difoto dalam kondisi netral, tanpa aksesori atau ekspresi emosional berlebihan. Dari jumlah tersebut, setengahnya berasal dari kalangan kaya, sementara sisanya adalah pekerja kelas menengah ke bawah. 

Foto-foto ini kemudian diperlihatkan kepada kelompok responden lain, yang diminta untuk menebak status sosial dari wajah-wajah tersebut.  

Menariknya, sebanyak 68% dari responden berhasil menebak dengan benar, meskipun mereka tidak tahu pasti bagaimana mereka bisa melakukannya. 

"Ketika ditanya bagaimana caranya, mereka tidak tahu. Mereka tidak menyadari bagaimana mereka bisa menebaknya dengan benar," kata R-Thora Bjorsdottir, peneliti studi tersebut seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa, 21 Januari 2025.

Ketika para peneliti memperbesar bagian wajah tertentu, seperti mata dan mulut, mereka menemukan pola yang cukup mencolok. Wajah orang kaya cenderung menunjukkan ekspresi yang lebih tenang dan bahagia, sedangkan wajah orang miskin sering kali tampak lebih tegang atau cemas.  

Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology dan memperkuat gagasan bahwa kondisi ekonomi dapat memengaruhi ekspresi wajah seseorang. Mereka yang memiliki kestabilan finansial lebih besar cenderung lebih sedikit mengalami stres dibandingkan mereka yang harus berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari.  

Namun, studi ini juga menyoroti dampak negatif dari kecenderungan menilai status sosial seseorang hanya dari wajah. Nicholas O. Rule, salah satu peneliti dalam studi ini, memperingatkan bahwa stereotip berbasis ekspresi wajah bisa memperkuat ketidakadilan sosial.  

"Persepsi berbasis wajah tentang kelas sosial mungkin memiliki konsekuensi yang penting... Kita tahu ada yang disebut siklus kemiskinan dan ini berpotensi menjadi salah satu kontributornya," ujar Rule.  

Dengan kata lain, jika seseorang dianggap berasal dari kalangan bawah hanya berdasarkan wajahnya, mereka mungkin akan diperlakukan dengan cara yang berbeda dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dunia kerja, pendidikan, atau interaksi sosial. Hal ini bisa memperburuk kesenjangan sosial dan memperkuat ketidaksetaraan yang sudah ada.  

TOKOH
Innalillahi, Epy Kusnandar ”Kang Mus” Meninggal Dunia

Innalillahi, Epy Kusnandar ”Kang Mus” Meninggal Dunia

Rabu, 3 Desember 2025 | 18:21

Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada Rabu, 3 Desember 2025.Informasi tersebut pertama kali dibagikan melalui unggahan akun Instagram istrinya, Karina Ranau.

SPORT
Pengumuman Pelatih Timnas Indonesia Sekaligus U-23, PSSI Kerucutkan Dua Nama

Pengumuman Pelatih Timnas Indonesia Sekaligus U-23, PSSI Kerucutkan Dua Nama

Rabu, 17 Desember 2025 | 13:35

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Sumardjibmemastikan pengumuman pelatih Timnas Indonesia akan dilakukan bersamaan dengan pelatih Timnas Indonesia U-23.

MANCANEGARA
Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Rabu, 5 November 2025 | 12:34

Nama Zohran Mamdani menjadi sorotan dunia usai hasil proyeksi pemilu menunjukkan dirinya unggul jauh dalam pemilihan Wali Kota New York.

NASIONAL
Acuan UMP 2026 Pakai Data Kebutuhan Hidup Layak, Segini Besarannya

Acuan UMP 2026 Pakai Data Kebutuhan Hidup Layak, Segini Besarannya

Senin, 22 Desember 2025 | 20:36

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengumumkan data terbaru Kebutuhan Hidup Layak atau KHL yang menjadi salah satu dasar perhitungan upah minimum di Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill