Ahmad Fahd Senang Bisa Kembali ke Tim Utama Persita
Minggu, 9 Februari 2025 | 16:28
Krisis cedera yang menerpa lini tengah Pendekar Cisadane membuat pelatih Fabio Lefundes melakukan beberapa perubahan dan adaptasi.
TANGERANGNEWS.com- Sebuah penelitian dari Universitas Toronto mengungkap bahwa status ekonomi seseorang bisa tercermin dari ekspresi wajahnya. Studi ini menunjukkan bahwa orang cenderung dapat menebak apakah seseorang berasal dari kelas ekonomi atas atau bawah hanya dengan melihat wajahnya, meskipun mereka sendiri tidak sadar bagaimana mereka bisa menebaknya.
Penelitian ini melibatkan 160 partisipan yang terdiri dari 80 pria dan 80 wanita. Semua difoto dalam kondisi netral, tanpa aksesori atau ekspresi emosional berlebihan. Dari jumlah tersebut, setengahnya berasal dari kalangan kaya, sementara sisanya adalah pekerja kelas menengah ke bawah.
Foto-foto ini kemudian diperlihatkan kepada kelompok responden lain, yang diminta untuk menebak status sosial dari wajah-wajah tersebut.
Menariknya, sebanyak 68% dari responden berhasil menebak dengan benar, meskipun mereka tidak tahu pasti bagaimana mereka bisa melakukannya.
"Ketika ditanya bagaimana caranya, mereka tidak tahu. Mereka tidak menyadari bagaimana mereka bisa menebaknya dengan benar," kata R-Thora Bjorsdottir, peneliti studi tersebut seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa, 21 Januari 2025.
Ketika para peneliti memperbesar bagian wajah tertentu, seperti mata dan mulut, mereka menemukan pola yang cukup mencolok. Wajah orang kaya cenderung menunjukkan ekspresi yang lebih tenang dan bahagia, sedangkan wajah orang miskin sering kali tampak lebih tegang atau cemas.
Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology dan memperkuat gagasan bahwa kondisi ekonomi dapat memengaruhi ekspresi wajah seseorang. Mereka yang memiliki kestabilan finansial lebih besar cenderung lebih sedikit mengalami stres dibandingkan mereka yang harus berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, studi ini juga menyoroti dampak negatif dari kecenderungan menilai status sosial seseorang hanya dari wajah. Nicholas O. Rule, salah satu peneliti dalam studi ini, memperingatkan bahwa stereotip berbasis ekspresi wajah bisa memperkuat ketidakadilan sosial.
"Persepsi berbasis wajah tentang kelas sosial mungkin memiliki konsekuensi yang penting... Kita tahu ada yang disebut siklus kemiskinan dan ini berpotensi menjadi salah satu kontributornya," ujar Rule.
Dengan kata lain, jika seseorang dianggap berasal dari kalangan bawah hanya berdasarkan wajahnya, mereka mungkin akan diperlakukan dengan cara yang berbeda dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dunia kerja, pendidikan, atau interaksi sosial. Hal ini bisa memperburuk kesenjangan sosial dan memperkuat ketidaksetaraan yang sudah ada.
Krisis cedera yang menerpa lini tengah Pendekar Cisadane membuat pelatih Fabio Lefundes melakukan beberapa perubahan dan adaptasi.
Rumah Bonsai Indonesia (RUBI) menggelar Gebyar Bonsai Tangerang di Plaza Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin 17 Februari 2025.
Valentine’s Day semakin mendekat, dan cara terbaik untuk merayakan hari penuh kasih ini adalah dengan tampil mempesona.