Connect With Us

Aksesoris Busana Buatan Warga Binaan Lapas Perempuan Tangerang Dipamerkan di JF3

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 31 Juli 2025 | 22:11

NES menampilkan aksesoris buatan warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang yang melengkapi koleksi busananya dalam perhelatan JF3 Fashion Festival 2025, di Summarecon Mall Serpong (SMS), Tangerang, Kamis 31 Juli 2025. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-NES by HDK, brand fashion premium yang dikenal melalui eksplorasi artistik pada kain tradisional seperti batik, kembali tampil dalam perhelatan JF3 Fashion Festival 2025, di Summarecon Mall Serpong (SMS), Tangerang.

Menariknya, dalam pameran kali ini, NES juga menampilkan aksesoris buatan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Tangerang yang melengkapi koleksi busananya.

Helen Dewi Kirana, pendiri sekaligus desainer utama NES mengatakan, aksesoris yang dibuat para warga binaan ini merupakan hasil pembinaan NES melalui program yang gelar Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI (Imipas).

Ada sekitar 60-an warga binaan berusia sekitar 20 hingga 30 tahun yang dilibatkan dalam pembuatannya.

"Jadi kita diundang Imipas untuk memberi pembinaan di lapas. Kita ajarkan para warga binaan tiga teknik yakni jahitan Sashiko, ikat ceklup dan pembuatan aksesoris seperti bros yang dipamerkan hari ini," katanya usai konferensi pers di SMS Tangerang, Kamis 31 Juli 2025.

Menurut Helen, alasannya mau memberikan pembinaan di lapas karena komitmen NES terhadap isu sosial dan lingkungan. Ia pun merasakan simpati ketika melihat banyak warga binaan lapas yang masih berusia muda, namun kehilangan arah.

"Saya sedih melihat semua itu, tapi saya juga tidak mau kasihan karena warga binaan. Jadi saya dorong mereka kalau benar-benar serius membuat karya, ini bisa dijual dan dipamerkan di fashion show. Ternyata mereka mau dan semangat," terangnya.

Sejumlah karya warga binaan pun sudah dijual dengan harga sekitar Rp300 ribu hingga Rp500 ribuan. NES membantu menjual dan hasilnya menjadi pendapatan bagi warga binaan tersebut.

"Mereka sudah mendapatkan hasilnya berupa uang. Mereka juga bangga dengan barang buatan mereka sendiri," tambah Helen.

Terkait koleksi yang dipamerkan di JF3, NES menghadirkan 24 koleksi yang terbagi 4 urutan, dimana masing-masing urutan berjumlah 6 koleksi. 

Partisipasi NES kali ini menyoroti keindahan kain tenun Makassar, yang diharapkan dapat memperkuat posisi kain Indonesia di panggung mode global, sekaligus menginspirasi generasi baru untuk memandang fashion sebagai media perubahan.

"NES adalah tentang merayakan kehidupan, budaya, dan tanggung jawab sosial. Setiap helaian kain menyimpan cerita, dan setiap karya adalah bentuk kontribusi. Dengan berpegang pada empat pilar: Cinta, Edukasi, Lingkungan, dan Seni Budaya, kami ingin menebarkan harapan dan kebahagiaan melalui setiap detail yang kami ciptakan," tutup Helen.

TEKNO
Cerdas Sikapi AI: Rektor Pradita University Soroti Pentingnya Etika dan Kejujuran Penggunaan AI

Cerdas Sikapi AI: Rektor Pradita University Soroti Pentingnya Etika dan Kejujuran Penggunaan AI

Senin, 15 September 2025 | 22:50

Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) membawa tantangan besar, terutama terkait isu misinformasi, disinformasi dan etika penggunaan.

WISATA
Jadi Wisata Sejarah, Makam Pejuang Tangerang Raden Aria Santika Direvitalisasi 

Jadi Wisata Sejarah, Makam Pejuang Tangerang Raden Aria Santika Direvitalisasi 

Senin, 15 September 2025 | 12:21

Situs sejarah dan warisan budaya Makam Raden Aria Santika, seorang tokoh pejuang yang berjasa besar bagi Tangerang direvitalisasi.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill