TANGERANGNEWS-Pihak sekolah tinggi penerbangan Indonesia (STPI) Curug, enggan menggunakan Bandara Budiarto, Kabupaten Tangerang lantaran belum sterilnya landasan pacu (runway) dari warga sekitar maupun hewan yang melintasi runway tersebut.
“Kami terpaksa menolak menggunakan bandara itu sebagai sarana untuk latihan kami. Sebab sudah jelas, tidak ada jaminan keselamatan dari pihak bandara, karena masih belum juga belajar dari peristiwa sebelumnya,” ujar Ketua STPI Curug, Darwis Amini, hari ini.
Sebenarnya, STPI selama ini selalu menggunakan bandara itu untuk latihan. Namun, pasca peristiwa yang terjadi pada Senin 19 April 2010 sekitar pukul 08.45 itu. Harus diakuinya, tidak ada keaman lagi di bandara itu. Kemanan yang dimaksud Darwis adalah, masih belum adanya pagar disekitar bandara.
“Kami latihan seminggu itu enam hari. Hanya hari Minggu saja kami tidak latihan terbang. Anda bisa lihat sendiri bagaimana pagar itu disisi bandara dekat pemukiman warga tidak ada. Yang ada hanya didekat jalan luar saja,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknya meminta agar pihak pengelola bandara tersebut, dari Departemen Perhubungan, mau melakukan action yang bisa menjamin kegiatan latihan para taruna STPI Curug itu. (dira)
TODAY TAG
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews
