TANGERANGNEWS.com - Dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah melalui Kementerian UMKM berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
Penyaluran ini telah menjangkau sekitar 3,7 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 1 juta di antaranya merupakan debitur baru.
Dalam acara Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro: Legal, Melindungi, dan Berdaya, yang digelar di Sports center Indomilk Kabupaten Tangerang pada Rabu 22 Oktober 2025, Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraza, mengatakan pemerintah memastikan pelaku usaha kecil mendapatkan dukungan menyeluruh, mulai dari pembiayaan, perlindungan hukum, hingga peningkatan kapasitas usaha.
“Kita ingin UMKM tidak hanya bertahan, tapi tumbuh kuat. Pemerintah hadir agar pelaku usaha benar-benar terlindungi, memiliki akses modal, dan mampu membuka lapangan kerja baru,” ujar Wamen Helvi Yuni Moraza pada Rabu 22 Oktober 2025.
Helvi menyebutkan, tahun ini menjadi capaian penting karena penyaluran KUR lebih banyak diarahkan ke sektor produksi, bukan hanya sektor perdagangan.
“Dari total pembiayaan yang tersalur, lebih dari 60 persen atau sekitar 61 persen sudah masuk ke sektor produksi seperti pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, dan olahan makanan,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Urusan Usaha Mikro Kemenkop UMKM, Riza Adha Damanik, menambahkan bahwa program KUR terbukti memberikan dampak besar terhadap penciptaan lapangan kerja di tingkat akar rumput.
“Berdasarkan kajian, setiap penerima KUR mampu menciptakan dua hingga tiga lapangan kerja baru. Dengan 3,7 juta debitur, potensi lapangan kerja baru bisa mencapai jutaan orang,” ungkap Riza pada Rabu 22 Oktober 2025.
Menurutnya, fokus pembiayaan ke sektor produksi akan menjadi motor penggerak ekonomi rakyat sekaligus fondasi menuju Indonesia Emas 2045.