TANGERANGNEWS.com-Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Wilayah Kabupaten Tangerang turun tangan terkait penelantaran guru dan siswa oleh pihak SMK Al-Anshor, Kecamatan Legok.
Kepala Seksi SMK dan SKh KCD Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tangerang Maksis Sakhabi menjelaskan kondisi memprihatinkan yang terjadi di SMK tersebut.
Mulai dari kegiatan belajar-mengajar yang telah terhenti selama tiga bulan terakhir, hingga fasilitas sekolah yang rusak akibat terbengkalai.
“Memang benar ada laporan dari dua orang guru yang datang ke KCD pada 20 Oktober lalu, yang menyebut telah terjadi stagnasi kegiatan belajar-mengajar di SMK Al-Anshor,” ujarnya, Selasa 28 Oktober 2025.
Menurutnya, kegiatan belajar di sekolah tersebut terhenti lantaran banyak guru memilih mengundurkan diri karena tidak menerima gaji selama delapan bulan.
“Kami akan mencari kebenaran informasi dari laporan yang diterima. Selama ini pihak sekolah telah melakukan penganggaran honor guru dari dana BOS,” jelasnya.
Maksis menambahkan, akibat kondisi tersebut, sejumlah siswa meminta untuk dipindahkan (mutasi) ke sekolah lain karena tidak adanya kegiatan belajar-mengajar.
“Urusan mutasi sebenarnya dilakukan antara sekolah asal dan sekolah tujuan. Namun, di SMK Al-Anshor ini terjadi stagnasi kepemimpinan karena kepala sekolahnya tidak diketahui keberadaannya. Hal ini tentu berdampak pada proses administrasi siswa yang ingin mutasi,” paparnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan kedua kepada kepala sekolah dan jajaran manajemen, termasuk wakil kepala sekolah, bagian kurikulum, dan kesiswaan.
“Kalau surat pemanggilan ketiga tetap tidak diindahkan, kami akan memberikan sanksi tegas kepada manajemen sekolah. Sanksi terberatnya adalah penonaktifan sekolah tersebut,” tegasnya.