TANGERANGNEWS.com-Selain tidak adanya kegiatan belajar-mengajar, dugaan penyelewengan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di SMK Al-Anshor Legok, Kabupaten Tangerang, mencuat.
Sejumlah siswa mengaku Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk penyaluran PIP itu dipegang oleh pihak sekolah, sehingga mereka tidak bisa mencairkan bantuan yang seharusnya diterima secara langsung.
Aji Sahrul, Siswa Kelas 12 SMK Al-Anshor mengaku bahwa rekening PIP miliknya diberikan kepada kepala sekolah (kepsek) lewat perantara sekretarisnya.
"Saat dikasih ke kepsek, dia bilang mau dicek dulu datanya sama dia," ujarnya, Selasa 28 Oktober 2025.
Sahrul menambahkan, bukan hanya dia saja yang KIP-nya ditahan, melainkan semua siswa. "Saya tidak tahu bantuan itu dapetnya berapa, per berapa bulan sekali, tidak pernah tahu saya," tambahnya.
Abdul Azis, siswa lainnya menjelaskan kepsek mengaku uang PIP yang dipegangnya digunakan untuk pembayaran SPP.
"Pembayaran SPP ini per bulan Rp85.000, katanya bakal dibayarin sampai lulus. Tapi buat UTS sama UAS saya tetep harus bayar," jelasnya.
Kepala Seksi SMK dan Skh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Wilayah Kabupaten Tangerang, Maksis Sakhabi menjelaskan akan tindak tegas penyelewengan dana PIP ini.
"Kalau benar ditemukan adanya dugaan penyelewengan PIP ini, tidak akan kita tolelir dan akan kita tindak tegas. PIP harus tepat sasaran," tegasnya, pada Selasa 28 Oktober 2025.