TANGERANGNEWS.com-Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) di bawah komando Budiman Sudjatmiko meluncurkan langkah strategis dengan menggelar kegiatan Sinergi Percepatan Pengentasan Kemiskinan.
Kegiatan ini merupakan implementasi serius dari Perpres No 163 Tahun 2024 dan bagian dari komitmen untuk mewujudkan visi Presiden Prabowo dalam menurunkan angka kemiskinan secara drastis.
Mengusung pesan “Dari Sinergi Lahir Solusi”, BP Taskin mengorkestrasi kolaborasi masif yang melibatkan 17 Kementerian dan Lembaga mulai dari Kemenko PM, Bappenas, Kementan, Kemensos, hingga BIN dan BAZNAS.
Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko menegaskan sinergi ini adalah kunci utama.
Kolaborasi besar ini bertujuan mengakhiri tumpang tindih program dan memastikan setiap intervensi pemerintah menjangkau warga yang paling membutuhkan.
“BP Taskin hadir untuk memastikan semua kebijakan bergerak dalam satu arah dan benar-benar berdampak bagi masyarakat miskin. Sinergi pemerintah pusat dan daerah adalah kunci,” ujarnya, Senin 15 Desember 2025.
BP Taskin bertindak sebagai dirigen yang menyelaraskan kebijakan dan sinkronisasi program. Berbagai program lintas sektor disalurkan secara terintegrasi, termasuk:
- Program Pekarangan Pangan Bergizi, Unggas Ayam Telur, dan Bantuan Benih Ikan.
- Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi dan Vokasi-Pemagangan.
- Reaktivasi PBI Non-Aktif (Kesehatan), Cek Kesehatan Gratis, Bantuan Sanitasi, hingga Tablet untuk Sekolah.
Memastikan Bantuan Sampai ke Masyarakat
Melalui sinergi ini, BP Taskin menjamin program dari seluruh kementerian dapat mengintervensi ekonomi kelompok rentan secara terintegrasi.
Wakil Kepala BP Taskin Iwan Sumule menambahkan pendekatan ini memastikan program tidak berjalan parsial.
“Kami memastikan setiap intervensi pemerintah benar-benar menjangkau warga yang membutuhkan dan memberikan dampak nyata. Kami memastikan tidak ada program yang tumpang tindih di lapangan,” jelasnya.
Target Presiden Prabowo: Kemiskinan 4,5% pada 2029
Kegiatan sinergi ini menjadi fondasi utama untuk mencapai target nasional menurunkan angka kemiskinan dari 8,47% pada tahun 2025 menjadi 4,5% pada tahun 2029, sejalan dengan visi "Makmur Bersama Presiden Prabowo."
Dengan pendekatan yang kolaboratif, terarah, dan berbasis data, BP Taskin optimis upaya percepatan pengentasan kemiskinan akan berjalan lebih efektif dan memperkuat kontribusi pemerintah dalam mewujudkan target ambisius tersebut.