Connect With Us

Pembunuh Pasutri Nekat karena Ditagih Hutang di depan Mertua

| Senin, 29 Juli 2013 | 16:41

Kapolres Metro Tangerang Kombes pol Riad menunjukan salah satu barang bukti. (TangerangNews / Dens)

Reporter : Rangga A Zuliansyah

TANGERANG-Pembunuh pasangan suami istri Solih dan Cemil, warga Kampung Cikahuripan, Gang Perkutut II, RT 2/6, Kelurahan Neglasari, Kota Tangerang, pada 10 Juli lalu telah terungkap.
Tersangka adalah Sartibi, 40, teman korban yang berdagang di Pasar Anyar, Kota Tangerang.
 
Korban sempat melarikan diri selama dua minggu ke kampung halaman-nya di Desa Sukarami, Palembang. Namun,  dia berhasil ditangkap polisi di Pool Bus Damri, Palembang  saat hendak melarikan diri. Polisi juga menembak kaki kiri korban ketika akan melawan petugas saat akan ditangkap.

Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Riad mengatakan, motif tersangka membunuh kedua korbannya,  karena merasa malu lantaran korban Solih menagih hutang kepada tersangka di depan istri dan mertuanya.

"Hutang tersangka sebesar Rp400 ribu. Karena lama tidak dibayar, korban datang ke rumah tersangka dan menagihnya pada Selasa (9/7). Hal itu diketahui istri dan mertua tersangka, akibatnya dia dimarahi oleh istrinya. Tersangka malu dengan keluarganya, dia pun dendam dengan korban," katanya, Senin (29/7).

Lalu pada Rabu (10/7), tersangka datang ke rumah korban pada pukul 02.00 WIB. Dia menemui korban Solih dan menegurnya karena menagih hutang di depan keluarganya. Mereka pun cekcok mulut dan terjadi perkelahian.

"Tersangka memukul wajah korban Solih, lalu korban mengambul pisau cutter di dalam rumah. Korban hendak menyerang tersangka. Namun,  pisau direbut tersangka. Akhirnya tersangka menggorok leher Solih hingga tewas," kata Kapolres.

Sementara istri Solih, Cemil yang melihat suaminya terbunuh langsung memukuli tersangka dengan menggunakan bambu. Kemudian tersangka menjambak dan membenturkan kepala korban Cemil hingga tak sadarkan diri.

"Setelah kedua korban tidak bernyawa, jenazah mereka diseret ke belakang rumah, lalu dimasukkan ke dalam empang oleh tersangka," tambah Kapolres.

Tersangka juga membawa motor Yamaha Jupiter Z nopol B.6994.CSX milik tersangka. Motor itu langsung dijual kepada penadah, Jono, 50, di Kampung Pondok Kelor, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, hari itu juga.

"Motor dijual seharga Rp 2,5 juta. Setelah itu korban melarikan diri ke Palembang. Tersangka Jono juga kita tangkap sebagai penadah setelah penangkapan tersangka Sartibi," tukas Kapolres.

Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Suharyanto mengatakan, tersangka dan korban Solih merupakan teman sesama pedagang di Pasar Anyar. Namun,  tersangka lebih sering tidak aktif sehingga banyak hutang, salah satunya kepada korban.

"Uang dari korban baru dipinjam tiga hari, untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
Tersangka Sartibi dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara. Sementara Jono diherat pasal 480 KUHP tentang penadahan dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun.

"Tersangka Sartibi masih kita periksa. Kalau ada unsur perencanaan pembunuhan yang mutlak akan dijerat Pasal 340 KUHP dengan acaman 20 tahun penjara," kata Suharyanto. (RAZ)
 
 
BISNIS
Ide Bisnis Kuliner UMKM Laris Manis di Musim Hujan

Ide Bisnis Kuliner UMKM Laris Manis di Musim Hujan

Senin, 15 September 2025 | 16:06

Musim hujan seringkali membuat orang malas keluar rumah. Kondisi ini justru bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis kuliner, terutama untuk makanan yang identik dengan suasana hangat dan kenyamanan.

TEKNO
Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Selasa, 16 September 2025 | 13:10

Pemerintah melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria memberikan tanggapan terkait wacana pembatasan penggunaan akun media sosial menjadi satu orang satu akun.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill