Connect With Us

Dinas Pertanian Kampanyekan Tangerang Berkebun

Rangga Agung Zuliansyah, Advertorial | Selasa, 11 November 2014 | 17:56

Tangerang Berkebun (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

 
TANGERANG-Kepedulian masyarakat Kota Tangerang dalam menjadikan Kota Tangerang sebagai kota layak huni (leaveble city) salah satunya adalah dengan menghijaukan setiap lahan kosong dan lahan pekarangan warga.
 
Dinas Pertanian yang merupakan salah satu SKPD yang berhubungan langsung dengan gerakan cinta menanam dan memelihara tamanan pada kegiatan Tangerang Berkebun sebagai salah satu upaya menjadikan kota layak huni, terus berusaha meningkatkan kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian tepat guna pada masyarakat.
 
Kepala Dinas Pertanian Iis Aisyah Rodiah mengatakan, sekitar sepuluh bulan kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian tepat guna ini dilakukan dengan menggelar Bintek pada 13 lokasi.
 
Adapun lokasi yang menjadi sasaran Bintek diantaranya adalah KWT Pengayoman Sukasari Kecamatan Tangerang, KWT Barokah Kecamatan Batu Ceper, KWT Saung Indah Kecamatan Batu Ceper, KWT Mawar Berseri Kecamatan Tangerang, KWT Putih Berseri Kecamatan Cibodas dan KWT Melati Kecamatan Tangerang
 
Selain itu juga KWT Mawar Kecamatan Tangerang, KWT Sri Rejeki Kecamatan Benda, KWT Pinang Ceria Kecamatan Pinang, KWT Abadi Jaya Kecamatan Pinang, KWT Kelapa Indah Kecamatan Pinang, KWT Kenanga Kecamatan Karang Tengah dan KWT Sari Kencana Kecamatan Jati Uwung.
 
Dikatakan Kadis Pertanian, kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian tepat guna ini bertujuan untuk mendorong minat masyarakat, dalam menanam sendiri (grow your own) baik tanaman pangan dan hortikultura, menyediakan pangan segar dan sehat untuk dikonsumsi karena budidaya tanam dianjurkan secara organik.
 
"Kegiatan ini juga memberikan kontribusi ekonomi bagi pelaku usaha karena pangan merupakan kebutuhan primer dan memiliki nilai jual," katanya.
 
 
Selain itu, kata Kadis, kegiatan Tangerang Berkebun ini juga dapat menjadi sarana komunikasi sosial antara anggota keluarga dan masyarakat, memberikan nilai tambah secara ekologis seperti penghasil oksigen, pembersih udara, mengurangi pemanasan udara, mengurangi timbunan sampah dan barang bekas.
 
Kegiatan bintek yang diikuti 13 KWT diikuti 15 orang dari masing-masing kelompok dengan berbagai materi yang diberikan seperti budidaya tanaman buah dalam pot, budidaya tanaman sayur, penananganan pertanian ramah lingkungan, hidroponik, tanaman obat keluarga.
 
"Kita juga lakukan prakterk bersama dikebun percontohan. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat tau bagaimana cara menanam yang benar," tuturnya kembali.
 
Setelah berhasil pada beberapa titik dalam program Tangerang Berkebun, pada bulan November - Desember, Dinas Pertanian akan kembali melaksanakan program Tangerang Berkenun pada 100 titik (RW/Posyandu) dibeberapa kecamatan seperti, Kecamatan Batu Ceper, Tangerang, Karawaci dan Cipondoh.
 
"Nanti kita akan kembali sosialisasikan program Tangerang Berkebun ini kepada kader lingkungan di 100 titik, dinas juga akan memberikan sarana produksi pertanian seperti buku manual cara menanam, bibit, benih, pupuk dan lainnya. Kita juga akan lakukan penanaman bersama pada 100 titik," pungkasnya.(ADV)
TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

BISNIS
Kota Tangerang Buka Pintu Jika Apple Investasi di Indonesia 

Kota Tangerang Buka Pintu Jika Apple Investasi di Indonesia 

Rabu, 24 April 2024 | 09:53

Pemerintah pusat tengah menjalankan rencana strategis bersama salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Apple.

WISATA
Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang

Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang

Jumat, 12 April 2024 | 06:54

Selama libur Lebaran 2024, Kota Tangerang memiliki berbagai tempat yang masih dapat dikunjungi.

TEKNO
Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kamis, 25 April 2024 | 14:20

Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill