Connect With Us

Petugas Pintu Air 10 Tangerang Pernah Lihat Sosok Perempuan

Denny Bagus Irawan | Kamis, 6 Agustus 2015 | 22:51

Lokasi tempat mengubur kepala kerbau di Pintu Air 10 Tangerang. (Rangga A Zuliansyah / Tangerangnews)

TANGERANG-Kisah mistis di Pintu Air 10 yang ada di Kota Tangerang sedang hangat dibicarakan. Apalagi bendungan pasar baru irigasi Cisadane atau lebih dikenal dengan bendungan pintu air sepuluh yang terletak di Kota Tangerang itu merupakan lokasi unik yang bisa dijadikan tempat alternatif wisata.

Sesuai dengan namanya, bendungan ini memiliki sepuluh buah pintu air yang lebarnya masing-masing sepuluh meter. Dibangun oleh Belanda pada tahun 1927 dan mulai digunakan 1932.

Namun, salah satu petugas penunggu  pintu air 10, Rano Maridansah mengakui rekan-rekannya pernah melihat sosok perempuan yang diduga merupakan penunggu Pintu Air tersebut.  

"Ya, katanya temen-temen saya sih sosoknya beda-beda. Ada perempuan, ada buaya, ada naga. Tapi saya sih selama delapan tahun kerja disini belum pernah lihat, cuma denger-denger saja," katanya.

 

Rano menjelaskan, masyarakat setempat memiliki mitos terkait pintu air 10. Mereka percaya adanya penunggu yang mendiami bendungan yang dibangun dari zaman belanda itu.

Karenanya, pasca jebolnya salah satu pintu di Bendung Pintu Air 10 Kota Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang melakukan ritual potong kerbau dan selamatan. Hal tersebut dipercaya masyarakat setempat untuk mendapat keberkahan. Ritual potong kerbau dilakukan pada Jumat (31/7) siang usai salat Jumat.

 

Tiga sapi dewasa dipotong, lalu kepalanya di tanam atau dikubur di tanah tak jauh dari pintu air. Tanah tersebut kemudian ditaburi kembang tujuh rupa. Selanjutnya daging sapi dibagikan kepada warga sekitar.  Lalu pada Sabtu (1/8), para petugas Pintu air 10 melakukan syukuran dan tahlilan.

 

 "Ya ada pemotongan kerbau oleh pihak Pemkot Tangerang, katanya sih supaya berkah. Mungkin kepercayaan masyarakat sini," kata salah satu petugas penunggu  pintu air 10, Rano Maridansah, Minggu (2/8).

 

Menurut Rano, untuk kegiatan selamatan memang kerap dilakukan pegawai pintu air 10 jika mau melakukan perbaikan. Hal tersebut agar pegawai mendapat keselamatan dan kelancaran selama proses perbaikan. Namun untuk ritual potong kerbau sendiri baru pertama kali dilakukan.

 

 "Kalau selamatan sih kita biasa melakukan, biasa sehari sebelum perbaikan. Tapi potong kerbau baru tahun ini saya tahu. Mungkin mereka percaya bahwa jebolnya pintu air 10 berkaitan dengan penunggunya," jelas Rano.

 

 Rano menambahkan, dia sendiri belum pernah melihat sosok penunggu tersebut. Hanya saja dia kerap mendengar dari petugas lain yang melihatnya.

 

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

BISNIS
Ide Bisnis Kuliner UMKM Laris Manis di Musim Hujan

Ide Bisnis Kuliner UMKM Laris Manis di Musim Hujan

Senin, 15 September 2025 | 16:06

Musim hujan seringkali membuat orang malas keluar rumah. Kondisi ini justru bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis kuliner, terutama untuk makanan yang identik dengan suasana hangat dan kenyamanan.

PROPERTI
Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Senin, 15 September 2025 | 21:41

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menunjukkan dominasinya di industri properti dengan meraih peringkat pertama di kategori Property & Real Estate dalam ajang Fortune Indonesia 100 Gala 2025.

OPINI
Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Selasa, 16 September 2025 | 15:19

Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill