Connect With Us

Warga Tangerang Ogah Gabung ke Polda Banten

EYD | Kamis, 26 November 2015 | 10:51

Kapolda Banten Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar. (antara / asep fathulrahman)

TANGERANG – Sejumlah warga Tangerang menolak rencana penyatuan wilayah hukum Tangerang ke Kepolisian Daerah Banten. Meski wilayah Tangerang selama ini di bawah Provinsi Banten, empat kepolisian resor di Tangerang berada di bawah Polda Metro Jaya.

Warga Tangerang kemudian menemui Gubernur Banten Rano Karno untuk menyampaikan aspirasi mereka ini. Penyatuan wilayah hukum ini merupakan kebijakan Gubernur Rano. Menurut perwakilan warga Tangerang yang juga inisiator penolakan Ibnu Jandi, selama ini Polda Metro Jaya sudah memberikan kenyaman dan keamanan bagi warga Tangerang.

Alasan menolakan, menurut Ibnu, mengacu pada Intruksi Presiden Republik Indonesia nomor 13 tahun 1978 tentang pengembangan wilayah Jakarta-Bogor-Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), untuk hidup dengan layak dengan kehidupan sosial ekonomi yang aman, nyaman, damai, dan sejahtera dalam wilayah Jabodetabek dibawah kendali keamana Polda Metro Jaya.

“Ini juga permintaan kepala daerah dan masyarakat Tangerang Raya. Kami sebelumnya sudah menyampaikan aspirasi dengan DPR RI dan Mabes Polri membicarakan terkait aspirasi warga dengan menolak adanya penyatuan hukum tersebut,” kata Ibnu seperti diberitakan Antara kemarin.

Sementara itu menanggapi aspirasi tersebut, Gubernur Rano Karno mengatakan, penyatuan wilayah hukum tersebut bukan kebijakannya, pihaknya hanya merekomendasikan bersama DPRD Provinsi Banten kepada Mabes Polri. “Kami terima aspirasi dari masyarakat Tangerang dan akan disampaikan. Tapi, pengkajiannya sudah lama tinggal menunggu keputusan Kapolri saja,” kata Rano.

Sementara Kapolda Banten Brigadir Jenderal Boy Rafly Amar mengatakan, sampai saat ini proses penyatuan sudah tahap akhir di Mabes Polri. Boy mengatakan siap menjamin situasi kemanan masyarakat Tangerang jika nanti dialihkan atau digabungkan ke wilayah hukum Polda Banten. “Pada prinsipnya kami terima aspirasi masyarakat. Namun yang jelas, pengumuman keputusan Kapolri hanya menunggu waktu yang tepat saja,” kata mantan juru bicara Polri ini.

Boy mengatakan, penggabungan ini akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari Polres Tangerang Kota (Kabupaten Tangerang) dulu. Selanjutnya akan menyusul bergabung Polres Metro Tangerang (Kota Tangerang) dan Polres Tangeran Selatan. “Bahkan Polres Bandara juga akan masuk Polda Banten,” katanya.

TANGSEL
Puluhan Mahasiswa Demo Pemkot Tangsel Terkait Korupsi Sampah, Tuntut Inspektorat Ikut Diperiksa

Puluhan Mahasiswa Demo Pemkot Tangsel Terkait Korupsi Sampah, Tuntut Inspektorat Ikut Diperiksa

Jumat, 2 Mei 2025 | 21:11

Suasana halaman Kantor Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) memanas, ketika puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa, Jumat 02 Mei 2025.

NASIONAL
Prabowo Janji Bakal Hapus Sistem Kerja Outsourcing

Prabowo Janji Bakal Hapus Sistem Kerja Outsourcing

Jumat, 2 Mei 2025 | 18:31

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmen untuk menghapus sistem kerja outsourcing dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, yang dipusatkan di kawasan Monas, Jakarta, Kamis, 1 Mei 2025.

BANTEN
Pembiayaan Program SMA Swasta Gratis di Banten Dibagi 2 Klaster, Tangerang Raya Paling Besar

Pembiayaan Program SMA Swasta Gratis di Banten Dibagi 2 Klaster, Tangerang Raya Paling Besar

Jumat, 2 Mei 2025 | 20:51

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten meluncurkan Program Sekolah Gratis untuk SMA, SMK dan SKh swasta, Jumat 2 Mei 2025.

OPINI
Kepemimpinan Otentik Kepala Daerah

Kepemimpinan Otentik Kepala Daerah

Senin, 28 April 2025 | 17:39

Pilkada Serentak 2024 melahirkan Banyak Kepala daerah Terpilih sebagai Pemimpin Politik di daerah. Dampaknya adalah budaya retreat atau Pembekalan Yang dilaksanakan oleh Presiden RI melalui kementerian Dalam Negri kepada kepala daerah terpilih

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill