Tokoh Adat Desak Pelaku Begal Warga Baduy di Jakarta Segera Menyerahkan Diri
Jumat, 7 November 2025 | 13:12
Sejumlah tokoh adat Baduy menyeru pelaku pembegalan seorang warga Baduy Dalam bernama Repan, 17, di kawasan Cempaka Putih, Jakarta.
TANGERANGNews.com-Saksi pasangan calon gubernur Banten nomor urut 2, Rano Karno-Embay Mulya Syarief walk out saat rapat pleno rekapitulasi suara di KPU Kota Tangerang, Kamis (23/2/2017).
Empat perwakilan saksi tersebut keluar setelah pembacaan hasil rekapitulasi di Kecamatan Batu Ceper, Benda dan Cibodas.
Salah satu saksi Suparmi mengatakan, pihaknya melakukan walk out karena KPU tidak merespons keluhan mereka terkait adanya dugaan penggelembungan suara.
"Perhitungan di tiga kecamatan itu kesalahannya sama. Tapi keluhan kita hanya dicatat saja. Panwaslu juga diam saja," katanya.
Menurut Suparmi sejumlah masalah yang terjadi terkait selisih suara dan surat keterangan (Suket) pengganti e-KTP. Suket tersebut didistribusikan Disdukcapil ke kelurahan lalu ke RT-RT.
"Suket itu yang seharusnya megang warga, kenapa didrop ke kelurahan?," katanya.
Selain itu, banyak warga yang tidak mendapat form C6 (surat undangan mencoblos), meski masuk dalam DPT.
Suparmi mempertanyakan kenapa KPU tidak mengurus Form C6. Namun malah merekomendasikan Disdukcapil untuk mengeluarkan suket.
"Ini jadi pertanyaan baru, kenapa C6 tidak didistribusikan dengan baik? Tapi KPU malah mengejar suket, yang jumlahnya sekitar 28.000," ujarnya.
Ditanya apakah hal tersebut mengindikasikan adanya upaya memobilisasi suara dari warga yang tidak masuk DPT? Suparmi enggan menanggapinya.
"Saya enggak tahu itu. Yang saya lihat yang terjadi di lapangan begitu," ujarnya.
Sementara saksi paslon nomor urut 1, Media Warman mengatakan, bahwa walk out yang dilakukan saksi paslon 2 merupakan hak mereka. Argumentasi mereka terkait adanya dugaan kecurangan tidak mendasar.
"Mereka merasa tidak diakomodir keluhannya, padahal sesuai aturan mereka diakomodir lewat catatan. Dan pleno harus tetap berlanjut. Apa yang mereka bilang itu terbantahkan," jelasnya.
Selain itu, menurutnya walk out itu memberikan contoh yang tidak baik bagi masyarakat. Padahal sebelumnya kedua paslon sudah berdeklarasi siap menang dan siap kalah, apapun hasilnya.
"Mereka tidak komit dalam perjanjian sebelumnya," ungkapnya.
TODAY TAGSejumlah tokoh adat Baduy menyeru pelaku pembegalan seorang warga Baduy Dalam bernama Repan, 17, di kawasan Cempaka Putih, Jakarta.
Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews