1.931 Warga Banten Jadi Pekerja Migran, Masuk 10 Besar Terbanyak se-Indonesia
Rabu, 17 September 2025 | 13:28
Banten tercatat sebagai salah satu provinsi penyumbang pekerja migran terbanyak di Indonesia pada tahun 2025.
TANGERANGNEWS.com-Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Raya Al-Azhom Kota Tangerang menggelar kegiatan Ramadan berupa mendengarkan ceramah setelah salat zuhur, Kamis (1/6/2017).
Sebelum kuliah tujuh menit (Kultum) dimulai, dilaksanakan terlebih dahulu salat zuhur berjamaah yang diimami oleh KH Abdurrohman Makmun. Kemudian dilanjutkan dengan kultum yang akan disampaikan oleh KH Ahmad Rifai.
Dalam kultumnya KH Ahmad Rifai berpesan kepada jamaah masyarakat agar senantiasa mengingat Allah dalam setiap rakaat salah. "Sholat itu seluruh rakaatnya harus inget Allah SWT," katanya di hadapan jamaah Masjid Raya Al-Azhom, Kota Tangerang, Kamis (1/6/2017).
Dalam rangka hari lahir Pancasila saat ini Kamis (1/6/2017), KH Ahmad Rifai menyerukan kepada jamaah agar tetap menjaga kerukunan dan persatuan umat antar masyarakat sekitar. Dia menegaskan bahwa Pancasila itu merupakan buah pikiran dan hasil pemikiran orang Islam juga. Maka sudah sewajarnya umat Islam jauh lebih tahu apa itu Pancasila.
"Jadi jangan dibilang orang islam anti pancasila. Orang Islam lebih tahu Pancasila," jelasnya.
Masih dalam penuturannya, KH Ahmad Rifai mengajak agar seluruh jamaah dan umat untuk jaga persatuan dan memberikan kemanfaatan bagi semua orang. DIa juga menegaskan bahwa tidak ada Islam radikal. "Tidak ada Islam Radikal, Islam itu ya bagini rahmatan lil 'alamin," tegasnya.
Merespon ceramah itu, seorang jamaah sangat mengapresiasi isi yang disampaikannya. Lukman mengatakan, jaga persatuan itu sangat penting terlebih dalam situasi kondisi yang mudah sekali menjadi panas dan sensitif.
"Saya sebagai jamaah perlu untuk menjaga kerukunan dan memberikan manfaat untuk masyarakat," tandasnya.
Banten tercatat sebagai salah satu provinsi penyumbang pekerja migran terbanyak di Indonesia pada tahun 2025.
Musim hujan seringkali membuat orang malas keluar rumah. Kondisi ini justru bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis kuliner, terutama untuk makanan yang identik dengan suasana hangat dan kenyamanan.
Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.