Connect With Us

Pembongkaran Pemukiman Warga Keturunan Ricuh

| Selasa, 13 April 2010 | 18:44

Bentrok antara warga dengan Satpol PP. (tangerangnews / rangga)

TANGERANGNEWS-Pembongkaran ratusan pemukiman warga keturunan di dekat bandara, tepatnya di Kampung Asem, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang yang biasa disebut cina benteng berlangsung ricuh, hari ini.   
 
 
Sebanyak 350 KK atau 1.007 jiwa yang terdiri dari 477 perempuan, 339 anak-anak, 129 laki-laki serta 12 orang penderita keterbelakangan mental terancam kehilangan tempat tinggalnya.
 
Ribuan warga itu membuat barikade hidup menghadang 120 Satpol PP dan ratusan polisi. Hingga akhirnya pembongkaran tersebut gagal dilakukan.
 
Dalam aksi tersebut, koordinator warga Edi Lim, menuding Pemerintah Kota tidak menghargai warga yang sudah puluhan tahun tinggal di Bantaran Sungai Cisadane itu. Dia juga mempertanyakan kenapa pemerintah sewenang sewenang terhadap mereka, padahal dalam Pilkada dan Pemilu Presiden mereka mendapatkan kartu memilih.
 
“Saat Pilkada, Pileg, Pilpres, kami diakui dan diberikan kartu pemilih, tapi sekarang kami diacuhkan dan akan disingkirkan,” tegasnya.
 
Tampak di lokasi, warga membentuk barikade yang dibagi dalam dua lapis dimana sekitar 50 orang laki-laki di lapis pertama membentuk 2 barisan menutup akses masuk Kampung Asem di Jalan Pembangunan 3.
 
Dalam perlawanan penolakan itu sempat terjadi beberapa kali benturan antara para warga dengan petugas satpol PP. Aksi dorong dan baku hantam pun tak terelakkan, beruntung kericuhan tersebut tidak berlangsung lama karena Satpol PP segera ditarik mundur dan gagal melakukan penggusuran.
 
Camat Neglasari Habibullah dan beberapa pimpinan Satpol PP melakukan diskusi dengan perwakilan warga serta membuat kesepakatan kalau pihaknya hanya akan membongkar pabrik dan kandang babi di kawasan pemukiman tersebut. “Kita cuma akan membongkar kandang babi dan pabrik, kalau rumah warga akan kita bicarakan melalui musyawarah dulu,” ujar Habibulah.
 
Namun, negoisasi itu berlangsung alot karena warga tetap menolak petugas melakukan pembongkaran. Akhirnya, bentrokan fisik antar warga dan petugas kembali terjadi. Tak hanya itu, para wanita yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga turut melakukan aksi dengan tidur dijalan.
 
Mereka menghalangi kendaraan alat berat yang telah disiapkan petugas untuk meratakan rumah mereka.
Bentrokan itu pun berakhir ketika petugas pemadam kebakaran menyemprot warga dengan air agar membubarkan diri. Sebanyak tujuh orang yang disangka provokator oleh Satpol PP diamankan petugas polisi.
 
Setelah itu, negoisasi kembali berlanjut . Salah seorang pemimpin demo, Edi Lim, membacakan surat perjanjian tersebut . Setelah disepakati, warga pun membubarkan diri.
Kepala Bidang Penertiban Satpol PP Kota Tangerang Mulyanto mengatakan, keputusan untuk menunda pembokaran rumah merupakan komitmennya  dengan warga. Dia memberikan waktu 2 minggu kepada warga untuk membongkar rumahnya sendiri.
 
“Melalui kesepakatan bersama, kita beri waktu mereka dua minggu,” terangnya.
Dalam aksi perlawanan warga tersebut, dua wartawan terluka karena terkena lemparan batu dari warga. Keduanya Frans Simorangkir  wartawan berita lokal dan wartawan SUN TV,  Pariman.(rangga)
 

KAB. TANGERANG
Kombes Pol Andi Muhammad Indra Jabat Kapolresta Tangerang

Kombes Pol Andi Muhammad Indra Jabat Kapolresta Tangerang

Senin, 7 Juli 2025 | 22:46

Tongkat komando Polresta Tangerang resmi berpindah tangan dari Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono ke Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, pada Senin, 7 Juli 2025.

SPORT
BPJamsostek Tangerang Lindungi Ribuan Atlet Sepakbola Liga Forssekot Tahun 2025

BPJamsostek Tangerang Lindungi Ribuan Atlet Sepakbola Liga Forssekot Tahun 2025

Minggu, 6 Juli 2025 | 22:16

BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Tangerang Batuceper memberikan perlindungan kepada ribuan atlet sepak bola kelompok umur (KU) 8, 10 dan12 tahun, dalam turnamen Liga Forum Sekolah Sepakbola Kota Tangerang (Forssekot) Tahun 2025.

HIBURAN
Kasus LGBT Makin Merebak, Pakar Ungkap Penyebabnya

Kasus LGBT Makin Merebak, Pakar Ungkap Penyebabnya

Sabtu, 5 Juli 2025 | 14:19

Fenomena LGBT kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pasangan sesama jenis viral di media sosial.

KOTA TANGERANG
Gegara Layangan, 21 Pesawat Batal Terbang dan Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Gegara Layangan, 21 Pesawat Batal Terbang dan Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Senin, 7 Juli 2025 | 16:54

AirNav Indonesia menyampaikan peringatan keras kepada masyarakat, untuk tidak bermain layang-layang di sekitar bandara, khususnya di area landasan pacu (runway) pesawat Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill