TANGERANGNEWS.com-Pergantian tahun baru 2018 ke 2019 tinggal menghitung jam. Masyarakat biasanya memeriahkan detik-detik pergantian tahun dengan meniup trompet bersama-sama, juga menyalakan kembang api.
Pada saat menjelang pergantian tahun pula, biasanya pedagang trompet terlihat marak di kawasan Kota Tangerang. Namun saat menjelang pergantian tahun ke 2019 ini, pedagang musiman itu semakin sedikit.
Berdasarkan pantauan TangerangNews di kawasan Pasar Anyar dan Pasar Lama pada Senin (31/12/2018), pedagang trompet bisa dihitung jari.
Menurut Seno, 53, salah satu pedagang trompet di samping Stasiun Tangerang, peminat mainan yang dibuat dengan kardus dan cara memainkannya dengan ditiup ini sangat minim.
Semakin tahun, malahan semakin sepi. Omzet penjualan pun semakin turun drastis, tak seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Sekarang mah sudah sepi, semakin ke sini malah sepi. Lihat saja jarang kan yang jualan, di sini saja cuma saya doang," ungkap warga Buaran Indah ini.
Bahkan saking sepinya, pria yang telah berjualan trompet selama 25 tahun ini mengaku barang dagangan yang dijajakannya merupakan stok lama atau stok tahun lalu yang masih tersisa.
"Kalau pun ada yang jualan kayak saya gini jualnya pakai stok kemarin yang enggak laku, cuma diganti tiupannya saja," kata pria yang kesehariannya berjualan mainan bila tidak sedang momen tahun baru.
Seno mengatakan, minimnya pembeli trompet ini berlangsung paska bencana alam tsunami Aceh pada tahun 2004 lalu. Kendati begitu, terasanya sejak dua tahun terakhir. Alasan dirinya tetap bertahan berjualan trompet, karena faktor ekonomi.
"Pas dua tahun ke belakang sudah kerasa tuh sepi. Sejak ini juga omzet terus turun. Siang tadi saja sepi dan sekarang jualan cuma buat makan saja," ucap pria kelahiran Wonogiri ini.
Menurutnya pula, sepinya peminat lantaran bermain trompet merupakan aktivitas yang terkesan hura-hura. Apalagi, imbauan untuk tidak hura-hura juga telah disampaikan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah lewat surat edaran dengan nomor 149/5731 - Kesra/2018.
"Saya denger-denger kan ada imbauan pemerintah biar pada enggak hura-hura, ini ada efeknya. Kalau larangan mah tidak ada," tuturnya.
Selain itu, Seno juga mengaku trompet tidak menular penyakit apabila ditiup secara bergantian baik oleh orang dewasa maupun anak-anak. "Enggak, ini mah enggak nular, aman," ucapnya.
Pada momen pergantian tahun 2018 ke 2019 ini, Seno menaruh harapan agar malam ini tidak turun hujan sehingga barang dagangannya bisa laris manis.
Trompet yang diobral Seno terdapat dua varian yakni trompet bermodif Naga seharga Rp 15 ribu dan motif biasa Rp 10 ribu. Dari penglihatan TangerangNews pun, barang dagangannya ini masih tersusun rapi.
"Semoga malam ini enggak hujan, biar habis dagangannya," harapnya.(MRI/RGI)