Connect With Us

Jadi Tulang Punggung, Emak-emak di Tangerang Diajari Bikin Anyaman Keset

Achmad Irfan Fauzi | Rabu, 24 April 2019 | 12:44

Tampak ibu-ibu mengikuti pelatihan keterampilan cara membuat anyaman keset di ruang praktek SMK Negeri 3 Tangerang, Jalan M Yamin, Kota Tangerang, Rabu (24/4/2019). (TangerangNews/2019 / Achmad Irfan Fauzi)

 

TANGERANGNEWS.com-Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang memberi pelatihan cara membuat anyaman keset kepada para perempuan rawan sosial ekonomi (PRSE).

Kegiatan yang diikuti 100 perempuan tulang punggung keluarga asal Kelurahan Karangsari dan Cikokol ini diklaim agar memiliki keterampilan dan hidup mandiri.

Tampak ibu-ibu mengikuti pelatihan keterampilan cara membuat anyaman keset di ruang praktek SMK Negeri 3 Tangerang, Jalan M Yamin, Kota Tangerang, Rabu (24/4/2019).

Tampak ibu-ibu mengikuti pelatihan keterampilan cara membuat anyaman keset di ruang praktek SMK Negeri 3 Tangerang, Jalan M Yamin, Kota Tangerang, Rabu (24/4/2019).

Pelatihan tersebut berlangsung selama tiga hari di ruang praktek SMK Negeri 3 Tangerang, Jalan M Yamin, Kota Tangerang, Rabu (24/4/2019).

Menurut Kasie Pemberdayaan Keluarga dan Fakir Miskin Dinsos Kota Tangerang Rosyani, pelatihan ini dapat mendorong pemberdayaan usaha ekonomi produktif.

Selain itu, pelatihan juga selaras dengan program P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera).

"Para perempuan yang menjadi tulang punggung di keluarganya ini biar nanti bisa membuka usaha keterampilan dengan membuat keset," ujarnya kepada TangerangNews.

Berdasarkan pantauan TangerangNews, para peserta tampak antusias mengikuti pelatihan. Mereka menjahit kain-kain untuk dijadikan keset yang menarik dan bernilai ekonomis.

Rosyani mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan SMK N 3 Tangerang untuk bisa menyediakan fasilitas mesin jahit kepada para peserta sehingga dapat membantu suksesnya kegiatan pelatihan.

"Supaya pelatihan berjalan maksimal. Kan dalam sehari dengan mesin jahit, peserta bisa membuat tiga keset hasil kerajinannya," tuturnya.

Rosyani berharap, setelah diberikan pelatihan, para ibu-ibu penopang ekonomi tersebut bisa membuka usaha sendiri sehingga dapat menghidupi keluarganya secara mandiri.

"Nanti kan mereka bisa bikin sendiri dan dijual karena ini bukan keset biasa, tapi keset bisa menjadi hiasan dinding. Kalau dijual harganya Rp100 ribu," tukasnya.

Tampak ibu-ibu mengikuti pelatihan keterampilan cara membuat anyaman keset di ruang praktek SMK Negeri 3 Tangerang, Jalan M Yamin, Kota Tangerang, Rabu (24/4/2019).

Sementara itu, seorang peserta asal Kelurahan Karangsari, Samikem mengaku senang bisa mengikuti pelatihan ini karena mendapatkan ilmu dan pengalaman.

"Senang bisa menambah ilmu, kita bisa punya keterampilan dan bisa ngajarin keluarga juga," kata Samikem yang setiap harinya bekerja sebagai buruh pengupas bawang.

Ia yang membuat keset dengan tema kupu-kupu itu mengatakan, akan menerapkan ilmu keterampilan membuat keset ini di rumahnya jika memiliki waktu senggang untuk bisa memiliki tambahan kocek dalam menghidupi keluarganya.

"Saya kan tiap hari kerja di pasar ngupasin bawang putih. Semoga kalau sudah punya keterampilan mau buka usaha dan biar berkembang," imbuhnya.(RAZ/HRU)

TANGSEL
Produksi Tembakau Gorila di Rumah, Pemuda di Larangan Tangerang Ditangkap

Produksi Tembakau Gorila di Rumah, Pemuda di Larangan Tangerang Ditangkap

Sabtu, 27 April 2024 | 15:35

Polsek Ciputat Timur menangkap dua pemuda yang memproduksi dan mengedarkan narkotika golongan 1 jenis tembakau sintetis atau gorila, Sabtu 27 April 2924.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

TEKNO
Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kamis, 25 April 2024 | 14:20

Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill