Connect With Us

PUKAT Laporkan Dugaan Penyelewengan Tender Pemkot Tangerang

Achmad Irfan Fauzi | Rabu, 31 Juli 2019 | 17:34

Tim PUKAT Tangerang menunjukkan bukti laporan dugaan penyelewengan proses lelang dalam lingkungan Pemerintah Kota Tangerang di kantor Inspektorat Kota Tangerang. (TangerangNews/2019 / Achmad Irfan Fauzi)

 

TANGERANGNEWS.com—Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) Tangerang mendatangi kantor Inspektorat Kota Tangerang di Koang Jaya, Kota Tangerang, Rabu (31/7/2019). Kedatangan mereka untuk melaporkan dugaan penyimpangan pada proses lelang di lingkup Pemerintah Kota Tangerang.

Divisi Riset PUKAT Tangerang Mufti Miladi mengatakan, sebelum mendatangi Inspektorat, pihaknya telah melaporkan dugaan penyelewengan proses pengadaan barang itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Ombusman RI.

"Kami yakin bahwa ketiga lembaga ini kompeten di bidangnya dan paling bisa untuk menghajar dan melibas semua orang-orang yang berniat untuk korupsi, terutama di Kota Tangerang ini," ujarnya di kantor Inspektorat Kota Tangerang.

Miladi menjelaskan, pihaknya telah melakukan kajian selama dua tahun terakhir untuk mengungkap berbagai modus yang dilakukan dalam proses lelang di lingkup Pemerintah Kota Tangerang.

"Kenapa kok kami laporkan? Karena ada dugaan kesalahan atau penyelewengan soal tender yang ada di Kota Tangerang dari tahun 2016-2018," jelasnya.

Baca Juga :

Ketika ditanya soal proses lelang pekerjaan yang diselewengkan, Miladi menyebut hal ini dilakukan oleh sejumlah dinas di lingkup Pemerintah Kota Tangerang.

"Adalah 2 atau 3 dinas. Tapi ini kan masih terduga karena baru kajian awal. Ada satu dinas yang banyak hampir penyelewengan yang kita masukan puluhan perusahaan. Tapi untuk nama dinasnya mohon maaf tidak disebutkan," katanya.

Dalam laporan itu, PUKAT melampirkan sejumlah berkas tentang dugaan penyelewengan proses lelang. "Ya terkait anggaran kita laporkan semua, buktinya macam-macam lah," katanya.

Laporan itu diterima Sekretaris Inspektorat Kota Tangerang Hari Purwanto. Hari mengatakan, ada 11 paket—pekerjaan yang dilelang melalui tender—yang dilaporkan.

"Yang dilaporkan intinya menurut kajian dari PUKAT tadi proses pengadaan yang tidak sesuai ketentuan," ucapnya.

Hari menambahkan, Inspektorat akan menindaklanjuti laporan ini serta mengintegrasikannya dengan data pengasawan yang selama ini dilakukan Inspektorat.

"Segala informasi dari pihak eksternal maupun internal ini semua sebagai bahan atau bagian dari data pengawasan kita," pungkasnya.(RMI/HRU)

TEKNO
Tidak Disangka, 10 Provinsi Ini Masih Gunakan Telepon Kabel, Banten Nomor 4

Tidak Disangka, 10 Provinsi Ini Masih Gunakan Telepon Kabel, Banten Nomor 4

Senin, 3 November 2025 | 19:39

Di tengah era serba digital dan dominasi ponsel pintar, penggunaan telepon kabel ternyata belum sepenuhnya punah di Indonesia.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill