Connect With Us

Dorong Literasi, Ada 876 Judul Buku di Pojok Baca Kota Tangerang 

Achmad Irfan Fauzi | Selasa, 11 Februari 2020 | 19:12

Pojok Baca di Kota Tangerang. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

TANGERANGNEWS.com–Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan Kota Tangerang mendorong budaya literasi di kalangan pelajar sekolah dasar (SD).

Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Tangerang Totong Suwarto mengeklaim, pihaknya telah membangun 64 pojok baca yang tersebar di 13 kecamatan selama 2019.

"Jadi, dengan adanya pojok baca diharapkan dapat membangun budaya literasi khususnya para siswa dan guru," ujarnya, Selasa (11/2/2020). 

Menurutnya, upaya menggalakkan budaya literasi telah dilakukan Dinas Pendidikan sejak 2018. 

"Kami sudah memberikan 876 judul buku untuk setiap perpustakaan di SD. Jadi dengan adanya pojok baca semua buku yang ada akan dipindahkan," imbuhnya.

Pojok baca yang dibangun memiliki daya tampung buku hingga 1.000 judul buku. Sehingga kaya akan referensi literasi bagi siswa.

"Pojok baca yang dibangun didesain ramah anak dan nyaman untuk membaca buku," katanya.

Ia menerangkan, dalam waktu dekat ini, pojok baca yang telah selesai dibangun akan diresmikan Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah.

"Jika tidak ada kendala insyaallah tanggal 14 Februari nanti akan diresmikan Pak Wali Kota," pungkasnya. (RMI/RAC)

KOTA TANGERANG
Bangga, Atlet Kota Tangerang Sumbang Medali Emas untuk Indonesia di SEA Games Thailand 2025

Bangga, Atlet Kota Tangerang Sumbang Medali Emas untuk Indonesia di SEA Games Thailand 2025

Senin, 15 Desember 2025 | 14:46

Atlet asal Kota Tangerang menunjukkan tajinya dalam ajang SEA Games Thailand 2025. Hingga pertengahan pelaksanaan ajang bergengsi tersebut, atlet asal Kota Tangerang berhasil menyumbangkan dua medali emas

OPINI
Kericuhan Lahan Parkir RSUD Tangsel: Cerminan Lemahnya Pengawasan Ormas dan Kepemimpinan Lokal

Kericuhan Lahan Parkir RSUD Tangsel: Cerminan Lemahnya Pengawasan Ormas dan Kepemimpinan Lokal

Senin, 15 Desember 2025 | 17:20

Ruang publik semestinya menjadi representasi kehadiran negara dalam melayani dan melindungi kepentingan masyarakat. Realitas di lapangan sering kali menunjukkan hal sebaliknya.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill