Connect With Us

Klarifikasi Keluarga Terduga Penganiaya Lansia di Tangerang, Korban Kerap Pukul Anak-anak

Yanto | Rabu, 9 April 2025 | 01:45

Hasyfa, keluarga IB, 30, terduga pelaku penganiayan pria lansia yang dipicu masalah anak saat memberikan kalrifikasi kepada TangerangNews, Selasa 8 April 2025. (@TangerangNews / Yanto)

TANGERANGNEWS.com-Pihak keluarga terduga pelaku penganiayaan pria lansia inisial M, 70, di Jalan Suka Mangun, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, memberikan klarifikasi terkait peristiwa tersebut.

Melalui penjelasan Hasyfa, salah satu anggota keluarga IB, 30, mengungkapkan tindakan pamannya itu dilakukan bukan tanpa alasan.

Melainkan sebagai puncak kesabaran yang sudah habis akibat berbagai insiden sebelumnya.

“Jadi om saya itu pulang kerja dari kantor, terus lihat anaknya ada bekas tamparan di pipi hingga akhirnya emosi memuncak,” kata Hasyfa, saat ditemui di kediamannya, Selasa 8 April 2025.

Berdasarkan pengakuan anak IB, tamparan itu bukan kejadian pertama yang dialami oleh anak-anak di lingkungan sekitar. 

Menurut Hasyfa, mereka selalu memaklumi perilaku tetangganya itu, meski telah beberapa kali melakukan kekerasan, demi menjaga keharmonisan lingkungan.

“Sepupu perempuan saya pernah disiram air panas. Kami waktu itu masih iyaudah lah, mungkin anak kecil ngeselin kali. Mungkin juga karena ribut. Tapi tetap saja, disiram air panas itu kan udah enggak benar,” katanya.

Insiden terakhir yang memicu ketegangan terjadi ketika anak-anak bermain bola dan tanpa sengaja bola tersebut mengarah ke ruma M. Namun pria lansia tersebut justru mersepon dengan berlebihan.

“Dia enggak senang, terus anak-anak malah dikejar sampai ke gang sebelah rumah kami. Setelah ditangkap anak-anak malah ditampar lagi,” jelasnya.

Tak tinggal Hasyfa dan pamannya, IB, berinisiatif datang langsung ke rumah M untuk menyelesaikan permasalahan secara baik-baik.

Namun, situasi berubah ketika dialog yang dimulai secara damai justru memicu ketegangan baru.

“Om saya nanya, ‘Lu gampar anak gue?’ Si bapak jawab enggak. Tapi sepupu saya ngomong, ‘Eh, lu gampar gue!’. Nah, langsung tuh si bapak (M) matiin rokok, berdiri dan kelihatan mau nyerang,” ungkap Hasyfa.

Melihat situasi yang mulai memanas dan merasa terancam, paman Hasyfa akhirnya bereaksi spontan.

“Mungkin karena khilaf, om saya nonjok si bapak. Kena di bagian hidung. Ya mungkin posisinya pas kena hidung, enggak seluruh muka,” katanya.

Hasyfa menegaskan keluarga mereka bukan tipe yang mudah main tangan, namun tidak akan tinggal diam jika anak-anak mereka terus menjadi sasaran kekerasan tanpa sebab yang wajar.

“Kami sudah terlalu sering sabar. Tapi jangan mulai sesuatu kalau enggak siap dengan akibatnya,” pungkasnya.

BANTEN
87 Keluarga di Lebak Akhirnya Nikmati Listrik Lewat Program Light Up The Dream PLN

87 Keluarga di Lebak Akhirnya Nikmati Listrik Lewat Program Light Up The Dream PLN

Kamis, 21 Agustus 2025 | 09:02

Senyum bahagia menghiasi wajah Maeni, warga Kampung Parakan Masjid, Desa Nameng, Rangkasbitung, ketika cahaya lampu PLN untuk pertama kalinya menerangi ruang tamunya.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

BISNIS
Sebelum Beli, Simak Daftar Depresiasi Harga Mobil Tahun 2024

Sebelum Beli, Simak Daftar Depresiasi Harga Mobil Tahun 2024

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:00

Dengan membandingkan harga resmi mobil baru tahun 2024 dan harga pasarannya di tahun yang sama, kita bisa melihat gambaran paling realistis tentang seberapa cepat nilai sebuah mobil berubah begitu ia berpindah tangan.

TOKOH
Ayahnya Meninggal Dunia Sehari Sebelum Dikukuhkan, Rahmat Tetap Pimpin Paskibraka HUT ke-80 RI di Tangsel

Ayahnya Meninggal Dunia Sehari Sebelum Dikukuhkan, Rahmat Tetap Pimpin Paskibraka HUT ke-80 RI di Tangsel

Senin, 18 Agustus 2025 | 18:07

Rahmat Putra Maulana, siswa SMK Islamiyah yang dipercaya sebagai Komandan Pasukan 17, menjalankan tugas mulia itu ketika tengah berduka atas ayahnya yang meninggal dunia, sehari sebelum ia dikukuhkan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill