TANGERANGNEWS.com - Hari Anak Nasional bukan sekadar perayaan. Di Kota Tangerang, momen ini jadi pengingat bahwa anak-anak seperti kamu adalah bintang masa depan. Pemerintah Kota terus membuat program dan kegiatan supaya kamu bisa tumbuh sehat, aman, cerdas, dan bahagia.
Pada Rabu 23 Juli 2025 di Plaza Pusat Pemerintahan Kota Tangerang ramai dengan anak-anak yang ikut merayakan Hari Anak Nasional. Wali Kota Tangerang Sachrudin yang hadir menyampaikan, kalau Kota Tangerang punya komitmen jadi Kota Ramah Anak. Artinya, kota ini ingin jadi tempat yang aman dan menyenangkan buat semua anak-anak.
"Pemkot Tangerang terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat termasuk mengantisipasi kekerasan pada anak. Dengan memiliki 22 Kampung Ramah Anak di 13 kecamatan, pendampingan juga dilakukan apabila ada kekerasan pada anak dan perempuan," kata Wali Kota.

Nah, yang wajib kamu ketahui sekarang sudah ada 22 Kampung Ramah Anak di berbagai wilayah se-Kota Tangerang. Di sana, anak-anak bisa main, belajar, dan tumbuh tanpa takut kekerasan. Kalau ada masalah, ada juga tim khusus yang bisa bantu, namanya TAPBM kepanjangan dari Tim Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat.
Buat kamu yang punya masalah di rumah, sekolah, atau lingkungan, kamu juga bisa curhat atau minta tolong ke tempat layanan gratis yang difasilitasi Pemkot Tangerang antara lain:
1. Pusat Pembelajaran Keluarga atau Puspaga
Di tempat ini diadakan layanan konsultasi gratis mengenai masalah anak dan keluarga, termasuk kenakalan remaja, kesulitan belajar, kekerasan, anak berkebutuhan khusus dan lain sebagainya
Lokasi Puspaga berada di lantai 2 Gedung Cisadane Kota Tangerang. Jam Operasional setiap Senin sampai Jumat mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Atau kalian bisa menghubungi kontak 0896-0200-4040.
2. Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM)
Ini untuk mencegah dan menangani kekerasan terhadap anak, memberikan edukasi tentang kekerasan, serta melakukan mediasi dan pendampingan pelaporan jika terjadi kekerasan
3. Satgas PATBM
Pemkot Tangerang memiliki 1.040 Satgas PATMB yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat di setiap kelurahan, seperti PKK, RT, RW, tokoh masyarakat, kader posyandu. Kontaknya bisa langsung ke Call center 112 atau Aplikasi LAKSA di 0811-1500-152
4. Layanan Pengaduan Kekerasan pada Anak dan Perempuan (SILACAK PERAK)
Ini layanan rumah perlindungan bagi korban untuk mendapatkan perlindungan dan pemenuhan hak dalam pemulihan secara gratis. Dapat diakses secara langsung di P2TP2A Kota Tangerang atau melalui kunjungan rumah
5. Program layanan lainnya
Perpustakaan Keliling, Layanan Cek Kesehatan Gratis, Beasiswa Tangerang Cerdas, Dunia Literasi Anak, Puluhan taman atau ruang terbuka hijau, Gerakan Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas), Sate Sami, Pelajar Tangerang Mengaji, Imunisasi Gratis, SD-SMP negeri dan swasta gratis.
Di acara peringatan Hari Anak Nasional, Anak-anak dari Forum Anak Kota Tangerang juga ikut menyuarakan pendapat mereka dalam Suara Anak Indonesia. Mereka bikin 15 poin penting supaya pemerintah bisa lebih mendengar dan membantu anak-anak.
Isinya? Banyak banget. Mulai dari menjaga privasi data anak, menjauhkan rokok dari anak, sampai memastikan anak-anak berkebutuhan khusus juga nyaman di sekolah dan tempat umum.
Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang Tihar Sopian, bilang kalau semua ini adalah bentuk cinta dari Kota Tangerang untuk anak-anak. "Kita ingin anak-anak di Tangerang tumbuh hebat, bahagia, dan punya masa depan cerah," katanya.
Disampaikan, program tak hanya melalui Kampung Ramah Anak tetapi juga perlindungan terhadap anak atas kekerasan juga terus dilakukan. Selain menyediakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA), DP3AP2KB juga telah membentuk Tim Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (TAPBM).
"Kami telah membentuk TAPBM yang hadir di seluruh kelurahan yang ada di Kota Tangerang. Kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk stop kekerasan, stop perundungan pada anak dan perempuan. Ini sebagai komitmen kami, dalam melindungi perempuan dan anak khususnya dari kekerasan," tutup Tihar.