TANGERANG – Tenaga kerja asing di Kota Tangerang dikuasai oleh orang-orang asal Negara Korea Selatan (Korsel). Kebanyakan diantaranya merupakan pejabat teras di perusahaan yang berada di Kota Tangerang dan sebagian lainnya merupakan tenaga ahli perusahaan.
Kepala Bagian Penempatan dan Pengembangan pada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang Wawan Kuswanto mengatakan, terhitung hingga akhir Desember 2011 lalu, jumlah tenaga kerja asing di Kota Tangerang mencapai 559 orang.
“Tenaga kerja asal Korsel mencapai 152 orang, selanjutnya Jepang 132, Taiwan 64, dan seterusnya mencapai 38 negara lainnya,” kata Wawan, akhir pekan lalu.
Kebanyakan tenaga kerja asing ini, lanjut Wawan, merupakan tenaga ahli di 3.200 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang di Kota Tangerang. Namun, tak sedikit diantaranya yang merupakan manager-manajer kelas atas perusahaan yang memang kebanyakan dikuasai asing ini.
“Mereka yang terdaftar merupakan pekerja yang sudah menyampaikan surat keterangan kerja di Indonesia , khususnya di Kota Tangerang kepada Disnaker. Selain tenaga ahli, ada juga yang berprofesi sebagai guru, pelatih bahasa, dan juga bagian pemasaran di perusahaan asing,” teranganya.
Lebih lanjut Wawan mengatakan, setiap tahunnya mereka wajib melaporkan keberadaan mereka kepada Disnaker. “Memang izin kerjanya dikeluarkan oleh kementerian, bukan dari tempat kami. Tapi, tetap saja mereka wajib melaporkan keberadaan mereka,” tandasnya.
Disinggung soal pengawasan kerja bagi para pekerja asing ini, Wawan mengatakan, tugas pengawasan ini berada lintas instansi, diantaranya, keimigrasian, pemerintah daerah dan kementerian. “Untuk pengawasan kami bekerjasama dengan keimigrasian dan kementerian. Itu rutin dilakukan secara berkala,” tandasnya.
Kepala Kamar Dagang Korea untuk Indonesia C.K Song mengatakan, pihaknya memang masih banyak menggunakan tenaga kerja asal negaranya untuk mengurus beberapa hal yang berkaitan dengan perusahaan untuk berhubungan langsung dengan pemilik perusahaan di Korea . Hal itu dilakukan untuk memudahkan komunikasi antar pemilik dan pengelola perusahaan. “Memang banyak sekali tenaga kerja kita yang bekerja untuk perusahaan asal negara kita,” jelasnya.
(DRA)