Connect With Us

Lahan Makam Diserobot, Warga Cina Benteng Bakar Pagar Pembatas

| Jumat, 10 Februari 2012 | 18:03

Warga cina benteng mendemo kantor Kelurahan Neglasari. Mereka memprotes penyerobotan lahan makam. ( / )

TANGERANG-Ratusan warga cina benteng di Kampung Sewan Tongyan, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang memprotes lahan kuburan cina yang dipatok dan dipagari oleh orang yang mengaku sebagai ahli waris lahan tersebut, Jumat (10/2).
 
Mereka pun membakar pagar yang membatasi lahan kuburan itu, karena tak terima telah diakui jadi hak milik oleh keluarga Almarhum Thio Keng Bih.
 
Menurut keterangan salah satu warga, Embih, lahan seluas 8700 meter tersebut sudah diwakafkan oleh Thio Keng Bih untuk dijadikan pemakaman sejak puluhan tahun lalu. Namun tiba-tiba saja keluarga Thio Keng Bih mengakuinya kembali. Mereka juga mematok dan memagar lahan tersebut.
 
"Dari jaman engkong saya, lahan kuburan ini sudah ada. Tapi anak cucu Tho Keng Bih mengaku punya sertifikatnya, kemudian membangun pagar batas. Akibatnya warga tidak dapat masuk untuk mengurus dan menguburkan warga yang telah puluhan tahun tinggal dilokasi," ungkapnya.
 
Embih menambahkan, warga makin geram setelah tahu lahan kuburan cina ini sudah ada yang menawar Rp 3 juta permeter. "Tau harga mahal dia mau jual, makanya tiba-tiba punya sertifikat. kami sangat menolak, lahan ini harus tetap jadi lahan kuburan karena sejak dulunya memang begitu," tegasnya.
 
Setelah selesai membakar pagar pembatas pemakaman, ratusan warga kemudian menggeruduk kantor kelurahan untuk meminta penjelasan kepada Lurah setempat. Pasalnya, sehari sebelum pemagaran, warga melihat Lurah dan Camat bersama keluarga Thio Keng Bih melakukan pengukuran lahan makam.
 
Namun permintaan warga tidak terpenuhi karena Lurah sedang tidak berada di Kantornya. Kemudian warga melanjutkan aksi mereka ke Kantor Kecamatan Neglasari. Di sana, mereka bertemu dengan Camat Boyke Ahmad Syafei dan melakukan hearing.
 
Boyke mengaku ikut mengukur lahan pemakaman untuk didata. Namun ia belum tau mau digunakan untuk apa. "Waktu itu saya cuma ikut sebentar. Tapi saya belum tau peruntuknnya apa. Jadi nanti saya tanya dulu ke lurah dan ahli waris," ujarnya.
 
Terkait protes warga, ia meminta kepada warga membuat surat pernyataan untuk tetap menjadikan lahan sebagai tempat pemakaman. "Suratnya langkep dengan tanda tangan RT/RW. Nanti saya laporkan ke Wali Kota untuk tindak lanjut," katanya.(RAZ)

TOKOH
HUT ke-32, Praktisi Komunikasi Gunawan Ajak Semua Pihak Kolaborasi Bangun Kota Tangerang 

HUT ke-32, Praktisi Komunikasi Gunawan Ajak Semua Pihak Kolaborasi Bangun Kota Tangerang 

Jumat, 28 Februari 2025 | 15:11

Sejak resmi menjadi kota administratif pada 28 Februari 1993 setelah sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang telah menginjak usia ke-32 pada Jumat, 28 Februari 2025.

WISATA
Festival Peh Cun Kota Tangerang 2025 Segera Digelar, Catat Jadwal dan Rangkaian Acaranya

Festival Peh Cun Kota Tangerang 2025 Segera Digelar, Catat Jadwal dan Rangkaian Acaranya

Rabu, 7 Mei 2025 | 19:39

Perkumpulan Boen Tek Bio kembali menghadirkan festival tahunan yang menjadi salah satu ciri khas Kota Tangerang yaitu Festival Peh Cun.

PROPERTI
Apa Perbedaan Regency dan Residence pada Nama Perumahan? Ini Penjelasannya 

Apa Perbedaan Regency dan Residence pada Nama Perumahan? Ini Penjelasannya 

Rabu, 7 Mei 2025 | 14:58

Di Indonesia, nama-nama kompleks perumahan seperti “regency” dan “residence” kerap digunakan pengembang. Meski terdengar serupa, kedua istilah ini ternyata memiliki perbedaan

SPORT
Kalah 3-0 Lawan Dewa United, Pelatih Persita: Gol Itu Bukan Kesalahan Kami

Kalah 3-0 Lawan Dewa United, Pelatih Persita: Gol Itu Bukan Kesalahan Kami

Jumat, 9 Mei 2025 | 22:58

Persita Tangerang takluk dari tuan rumah Dewa United dengan skor 3-0, dalam pertandingan pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/25 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat 9 Mei 2025, sore.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill