Connect With Us

Pokja Wartawan Harian Tangerang Gelar Aksi Solidaritas

| Rabu, 30 Mei 2012 | 17:34

Sejumlah anggota Pokja Wartawan Harian Tangerang menggelar aksi solidaritas, atas terjadinya kekerasa terhadap wartawan di Padang. (tangerangnews / dokumen)


TANGERANG
-Puluhan wartawan yang biasa meliput di wilayah Tangerang Raya, yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian Tangerang menggelar aksi solidaritas di Bundara Veteran, kota Tangerang, Rabu (30/5). Aksi tersebut adalah aksi solidaritas atas tindak kekerasan yang dialami rekan wartawan di Padang, yang diduga dipukuli oleh oknum Marinir, Selasa (29/5).

Seperti diketahui, Selasa (29/5), Satpol PP Kota Padang bersama warga Gaung, melakukan penggusuran pondok mesum di kawasan Bungus, Kota Padang. Namun setelah kegiatan penggusuran itu, mobil Satpol PP dan warga dihadang oleh oknum Marinir dengan senjata lengkap.

Melihat aksi penghadangan itu, para wartawan yang kebetulan ikut kendaraan Satpol PP, langsung mengambil gambar. Ternyata oknum Marinir merasa tidak senang, dan langsung memukul serta merusak kamera milik wartawan. Bahkan ada wartawan yang telinganya ditarik hingga sobek, sehingga harus dijahit sebanyak tujuh jahitan.

Atas kejadian itu, wartawan Tangerang Raya bereaksi. "Ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus. Karena suatu saat bisa saja kejadian serupa menimpa kita semua," ucap Aimar, kontributor MNC TV yang juga mantan Wakil Ketua Pokja Wartawan Harian Tangerang.
Kebebasan pers di Indonesia menurut Aimar, masih menjadi isapan jempol. Sebab sudah berulangkali kekerasan terhadap pers terjadi. Dan seringkali kekerasan itu dilakukan oleh aparat keamanan. "Mereka ini digaji oleh uang rakyat. Masak menganiaya rakyat, yang nota bene wartawan juga rakyat," tandasnya.

Sedangkan koodinator aksi Darussalam kontributor Global TV mengatakan, tingkat pemahaman aparat TNI terhadap UU Pers masih sangat rendah. "Buktinya mereka masih melakukan penganiayaan terhadap pers yang sedang melakukan tugas jurnalistik. Itu artinya mereka tidak paham," ucapnya.


Karena itu Pokja Wartawan Harian Tangerang  menuntut Panglima TNI untuk menindaklanjuti kasus kekerasan tersebut, dan menghukum dengan tegas para oknum Marinir yang bertindak brutal itu. "Ketika pers dibungkam, maka demokrasi tidak akan berjalan!" tegas Darussalam.

Aksi itu sendiri mendapat simpati dari para buruh, yang kebetulan melintas di Bundaran Veteran. Mereka sempat berhenti, dan melakukan orasi. "Sudah saatnya aparat TNI balik ke barak, dan jangan mengurusi tempat maksiat," ucap Poniman, Ketua SP/SB Tangerang Raya.(RAZ)

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

KOTA TANGERANG
Sampai Kapan Angkot Si Benteng dan Bus Tayo Digratiskan? Ini Kata Wali Kota 

Sampai Kapan Angkot Si Benteng dan Bus Tayo Digratiskan? Ini Kata Wali Kota 

Rabu, 17 September 2025 | 11:00

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggratiskan layanan Bus Tayo dan angkot Si Benteng pada Rabu, 17 September 2025.

KAB. TANGERANG
Korban Kekerasan Seksual di Kabupaten Tangerang Kerap Dikucilkan, Pemkab Fokus Bangun Rumah Aman

Korban Kekerasan Seksual di Kabupaten Tangerang Kerap Dikucilkan, Pemkab Fokus Bangun Rumah Aman

Selasa, 16 September 2025 | 20:07

Di tengah perjuangan untuk pulih dari trauma, para korban tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) di Kabupaten Tangerang sering kali menghadapi tantangan berat lainnya yakni pengucilan dan perlakuan tidak adil dari lingkungan sekitar

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill