Connect With Us

Ricuh Sidang Robin Ong Dikepung Massa

| Kamis, 4 Oktober 2012 | 15:41

Sidang Robin Ong ricuh. (tangerangnews / rangga)


Reporter : Rangga A Zuliansyah
TANGERANG-Sidang kasus penggelapan dan penipuan dengan terdakwa Robin Ong, 54, di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kamis (4/10), berakhir ricuh. Usai sidang, puluhan masa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Pembela Masyarakat Indonesia (APPMI), mengepung ruang sidang utama, sehingga Robin Ong dan pengacaranya tertahan di dalam.

Sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi ini menghadirkan empat saksi, salah satunya saksi yang melaporkan Robin Ong yakni Samuel Bon Hansen.

Setelah sidang berakhir, puluhan massa langsung masuk ke dalam ruangan. Mereka menuntut supaya Robin Ong ditahan. "Dia harus ditahan. Dia sudah salah dan pernah jadi DPO. Masak dibiarkan bebas begitu. Hukum harus ditegakkan," ujar salah seorang pendemo kepada Ketua Majelis Hakim Toga Natupulu.

Karena aksi tersebut, polisi langsung menjaga Robin Ong. Aksi masa itu berlangsung hingga 30 menit. Setelah berunding dengan polisi, puluhan masa tersebut akhirnya membubarkan diri. "Pokoknya dia harus ditahan, kalau tidak, kita akan kembali datang ke pengadilan dengan massa lebih banyak," tegasnya.

Sementara itu, kuasa hukum Samuel Bon Hansen, Ronny Talapessy mengatakan, kasus ini berawal kliennya ditawarkan Robin Ong untuk membantu mengurus BPKB mobil di Samsat BSD. Samuel pun meminta Robin untuk menyilangkan nomor polisi mobil Jaguar miliknya dari B-35-ELF menjadi B-1384-NER.


"Robin Ong berjanji bisa mengurus BPKB 1 minggu selesai. Kemudian terdakwa minta transfer Rp 22 juta ke rekening yang dia berikan. Setelah uang ditranfer, kita lakukan kroscek ke Samsat. Ternyata pengurusan BKPB mobil klien saya itu fiktif," katanya usai persidangan.

Ronny menambahkan, nomor rekening yang diberikan oleh Robin Ong ternyata milik temannya bernama Ahmad Fauzi.
Dan, uang Rp 22 juta yang diberikan ternyata untuk membayar hutang Robin Ong kepada Ahmad Fauzy. "Lalu saya bersama Samuel langsung melaporkan Robin Ong ke Polda Metro Jaya atas kasus penipuan dan penggelapan," ujarnya.

BANTEN
Imigrasi Banten Jadikan Desa di Pesisir Cilegon Percontohan Lawan Perdagangan dan Penyelundupan Orang

Imigrasi Banten Jadikan Desa di Pesisir Cilegon Percontohan Lawan Perdagangan dan Penyelundupan Orang

Senin, 10 November 2025 | 17:34

Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Imigrasi Banten bersama Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II TPI Cilegon meluncurkan komitmen strategis untuk mentransformasi Desa Pulo Panjang, sebuah desa binaan yang terletak di wilayah pesisir dan perbatasan.

NASIONAL
Soeharto Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Soeharto Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Senin, 10 November 2025 | 13:34

Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto resmi menyandang gelar Pahlawan Nasional yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada upacara peringatan Hari Pahlawan di Istana Negara, Senin, 10 November 2025.

TOKOH
Antasari Azhar Eks Ketua KPK Meninggal Dunia, Disalatkan di Masjid Asy Syarif BSD

Antasari Azhar Eks Ketua KPK Meninggal Dunia, Disalatkan di Masjid Asy Syarif BSD

Sabtu, 8 November 2025 | 20:22

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar meninggal dunia pada Sabtu, 8 November 2025.

AYO! TANGERANG CERDAS
Tak Ada Bocoran, Kemendikdasmen Sebut Soal TKA Berbeda Tiap Perangkat

Tak Ada Bocoran, Kemendikdasmen Sebut Soal TKA Berbeda Tiap Perangkat

Selasa, 4 November 2025 | 12:56

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meminta para siswa yang akan mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk tidak terpancing mencari bocoran soal.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill