Connect With Us

Ini Orang Terkaya di Dunia yang Mati Miskin

Sumber Inilah.com | Minggu, 26 Oktober 2014 | 13:27

Nelson Bunker Hunt (Sumber Inilah.com / TangerangNews)

Di tahun 1960-an, Nelson Bunker Hunt adalah orang terkaya di dunia. Selasa (21/10) waktu AS, atau Rabu (22/10), Hunt meninggal dunia di sebuah rumah jompo pada usia 88 tahun.

Pada puncak kejayaannya, Hunt diperkirakan memiliki kekayaan 16 miliar dolar AS, atau Rp 192 triliun, berupa delapan juta hektar ladang minyak di Libya, kuda pacuan, peternakan sapi, dan real eastate di berbagai negara.

Ia lahir dari 'keluarga pertama' HL Hunt, salah satu juragan minyak Texas yang memiliki 14 anak dari tiga istri.

Cerita Hunt adalah boom and bust dalam skala spektakuler. Ia kehilangan seluruh ladang minyaknya di Libya tahun 1973, atau ketika Muhamar Khadafi , yang berkuasa di Libya sejak 1969. Menasionalisasi semua sumur minyak milik asing.

Hunt beralih ke sektor investasi. Ia yakin sektor ini akan stabil. Ia menggelontorkan miliaran dollar ke pasar perak, dan mengontrol setengah dari pasokan dunia.

Sampai lima tahun ke depan, Hunt berjaya di pasar perak. Memasuki tahun 1980 muncul apa yang disebut Kamis Perak. Harga perak jatuh sampai seperlima dari harga tertinggi beberapa hari sebelumnya, atau pada saat Hunt bersama dua saudaranya, Herbert dan Lamar menumpuk lebih dari setengah permintaan dunia.

Hunt, Lamar, dan Herbert, dihadapkan pada pilihan sulit. Jika mereka melepas sedikit saja cadangan ke pasar, harga perak akan makin merosot, dan membuatnya tambah merugi.

Itu hanya awal kejatuhan Hunt. Tahun berikutnya, Hunt makin menderita ketika harga minyak dunia turun, industri gula lesu, dan nilai propertinya di mancanegara jatuh.

Keluarga Hunt tercekik utang jatuh tempo, tagihan pajak, dan berbagai macam denda. Kekayaan Hunt merosot drastis menjadi hanya satu miliar dolar pada tahun 1988.

Terkahir, kerajaan bisnis keuangannya runtuh. Saat itu Hunt mengatakan "Satu miliar dolar yang tidak berguna." Tahun berikutnya, Hunt bangkrut.  Kekayaannya tersisa 5 juta dolar AS, dengan utang sekian kali lipat dari nilai asset yang dimiliki.

Pengacaranya mengatakan Keluarga Hunt masih aman, karena memiliki warisan dari ayahnya. Jadi, Hunt tidak akan ambruk ke posisi terburuk pada usia tua.

Tahun 2001, setelah sekian tahun menghilang, Majalah Forbes memberitakan Hunt membeli seekor kuda pacu seharga 2,5 juta dolar AS, atau Rp 30 miliar.

New York Times melaporkan setelah pasar perak hancur, dan Hunt kehilangan miliaran dolar dalam sehari, Margareth  saudara tertua Hunt  menuntut penjelasan. Hunt menjawab; "Saya hanya mencoba mencari uang."

Hunt dan Caroline istri yang memberi empat anak itu tinggal di sebuah rumah sangat sederhana di Dallas. Memasuki tahun terakhirnya, Hunt dipindahkan ke panti jompo karena penyakit Alzheimer.

Hunt mengembuskan nafas terakhir tanpa mewariskan apa pun.
 
 
 
 
 
 
 
 
KAB. TANGERANG
Cegah Stroke Sejak Dini dengan Transcranial Doppler di Bethsaida Hospital

Cegah Stroke Sejak Dini dengan Transcranial Doppler di Bethsaida Hospital

Selasa, 1 Juli 2025 | 11:01

Seringkali orang hanya rutin memeriksa tekanan darah, gula darah, atau kolesterol. Tapi bagaimana dengan aliran darah ke otak, organ vital yang mengendalikan seluruh sistem tubuh?

AYO! TANGERANG CERDAS
Cara Dapat Bantuan PIP 2025 untuk Siswa SD hingga SMA, Segini Besarannya 

Cara Dapat Bantuan PIP 2025 untuk Siswa SD hingga SMA, Segini Besarannya 

Senin, 30 Juni 2025 | 11:49

Program Indonesia Pintar (PIP) ialah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah yang ditujukan untuk siswa dari keluarga kurang mampu agar dapat menyelesaikan pendidikan 12 tahun.

PROPERTI
Perumahan MGK Serang Raih Penghargaan Nasional, Bukti Rumah Subsidi Bisa Tetap Berkualitas

Perumahan MGK Serang Raih Penghargaan Nasional, Bukti Rumah Subsidi Bisa Tetap Berkualitas

Jumat, 27 Juni 2025 | 20:02

PT Infiniti Triniti Jaya (Infiniti Realty) kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui proyek Perumahan Mulia Gading Kencana (MGK) di Serang, Banten.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill