Connect With Us

Mengerikan, Ilmuwan Hidupkan Mayat dengan Uji Coba Rekayasa Otak

FER | Minggu, 8 Mei 2016 | 18:33

Ilustrasi Ilmuwan (beritasatu/google / TangerangNews)

TANGERANG- Sekelompok ilmuwan perusahaan bioteknologi baru saja menggagas rencana 'mengerikan' yang tidak bisa diterima nalar manusia. Bekerja di bawah perusahaan bernama Bioquark dan Revita Life Sciences, para ilmuwan ini berencana untuk menghidupkan mayat dengan cara rekayasa otak. Bagaimana bisa?

Mayat yang dimaksud adalah mayat yang dikategorikan ke dalam golongan "brain dead" atau didefinisikan secara medis bahwa mereka tidak hidup, namun otaknya masih bisa dimanfaatkan.

Rencana yang sudah direalisasikan dalam program yang bernama "ReAnima Project" ini bahkan telah disetujui oleh Badan Pengawas Kesehatan Amerika Serikat. Meski begitu, mereka mengungkap masih akan menguji kelayakan program tersebut.

Mereka juga telah mendapat izin etis untuk program ini di mana telah mendapatkan 20 'pasien' untuk diuji coba. Pasien-pasien tersebut diklaim telah mati secara klinis. Dalam arti, mereka sebetulnya masih hidup, namun dianggap 'mati' karena cedera otak dan kehilangan kesadaran sehingga tidak dapat ditolong lagi.

"Kami akan menggunakan terapi kombinasi dan menghidupkan kembali otak mereka," ungkap Dr Ira Pastor, CEOBioquark.

Sementara mekanismenya diungkap cukup rumit. Pertama mereka harus menyuntikkan otak mayat tersebut dengan molekul peptida dan sel induk, untuk menyebarkan cairan agar teknik stimulasi saraf berjalan lancar. "Teknik ini sudah kami coba ke pasien-pasien yang koma," ia melanjutkan.

Dr Pastor mengatakan, saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan beberapa rumah sakit untuk mengidentifikasi keluarga jika ada anggota keluarga yang memiliki status di mana mereka mati secara klinis. "Kami harus menunggu dua hingga tiga bulan untuk bisa melanjutkan uji coba ini," ujarnya.

Selama bertahun-tahun teknologi "Brain Reanimation" memang sudah dicoba beberapa ilmuwan. Hanya saja pengembangan komponen dan alat yang dianggapi memadai belum rampung juga.

Nantinya, uji coba ini juga akan dikembangkan untuk terapi penyakit lain seperti membangkitkan koma, Alzheimer dan juga Parkinson.

 

 

HIBURAN
Solidaritas dengan Sumatera, Mal-mal di Tangerang Batal Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026

Solidaritas dengan Sumatera, Mal-mal di Tangerang Batal Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026

Kamis, 25 Desember 2025 | 11:35

Sejumlah pusat perbelanjaan besar di wilayah Tangerang memutuskan membatalkan pesta kembang api pada malam pergantian Tahun Baru 2026. Keputusan ini diambil sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap masyarakat di Sumatera

NASIONAL
Dilarang Impor, Mulai April 2026 SPBU Swasta Wajib Beli Solar dari Pertamina 

Dilarang Impor, Mulai April 2026 SPBU Swasta Wajib Beli Solar dari Pertamina 

Jumat, 26 Desember 2025 | 09:02

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membatasi impor bahan bakar minyak jenis solar bagi SPBU swasta hanya berlaku hingga Maret 2026.

WISATA
Jalur Puncak Bogor Tidak Diberlakukan Ganjil Genap Selama Libur Nataru 

Jalur Puncak Bogor Tidak Diberlakukan Ganjil Genap Selama Libur Nataru 

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:25

Memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pengendara yang hendak menuju kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, mendapat kelonggaran aturan lalu lintas.

TANGSEL
Kebangetan, Jalur Guiding Block Trotoar untuk Tunanetra di Tangsel Cuma Dicat

Kebangetan, Jalur Guiding Block Trotoar untuk Tunanetra di Tangsel Cuma Dicat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 21:02

Baru-baru ini viral di media sosial video yang memperlihatkan kondisi trotoar di Jalan Raya Puspiptek Serpong, Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan (Tangsel).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill