Connect With Us

Gusdurian Nilai Kubu Prabowo-Hatta Manipulatif

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 23 Juni 2014 | 18:56

Almarhum Gus Dur (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)



JAKARTA - Jaringan GUSDURian memprotes penggunaan foto, gambar, maupun nama Gus Dur untuk kampanye Prabowo-Hatta. Pencatutan ketokohan Gus Dur tersebut dinilai amoral dan tak bertanggung jawab.

"Secara etis normatif, siapa pun yang berkehendak mengkapitalisasi politis figur atau gambar seseorang seharusnya meminta ijin dulu kepada yang bersangkutan maupun keluarganya," kata Koordinator Jaringan GUSDURian Arif Gumantia, dalam siaran persnya yang diterima, Senin (23/6) di Jakarta.

 GUSDURian berpendapat gambar, foto, ketokohan Abdurrahman Wahid rentan dipolitisasi untuk meraup dukungan elektoral. Padahal, sikap politik istri Gus Dur yaitu Shinta Wahid adalah netral.

  "Apakah Prabowo Hatta sudah minta izin Ibu Shinta? Pemasangan gambar atau foto atau mencatut nama Gus Dur tanpa mengindahkan fatsoen politik bisa berdampak negatif," ujarnya.

 GUSDURian amat kecewa dengan Prabowo Hatta yang menghalkan segala cara dalam berkampanye. Di sejumlah provinsi seperti DKI Jakarta dan Jawa Timur pasangan Prahara menggunakan gambar., foto, dan nama Gus Dur dalam berkampanye.
"Sikap resmi kami sebagai Jaringan GUSDURian (JGD) Jawa Timur di bawah komando Ibu Alissawahid terkait pencantuman gambar Gus Dur TETAP sama dengan pileg lalu; Yang mencintai Gus Dur tidak akan menjualnya demi suara" ujarnya.


Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sirmaji menegaskan pasangan Prahara gencar melakukan black campaign, fitnah, bahkan melanggar aturan perundangan. Di Kabupaten Malang dan Sidoarjo banyak terpampang baliho kampanye Prabowo yang mengenakan seragam militer di masa mudanya.

 "Ini merupakan manipulasi terhadap rakyat. Rakyat dibohongi, padahal kenyataannya dia diberhentikan dari karir militer karena pelanggaran sejumlah aturan," katanya.


Perangkat desa di sejumlah daerah di Jawa Timur juga dibayar untuk memenangkan Prabowo Hatta. Tabloid Obor sudah menyebar ke desa-desa.  Eva Kusuma Sundari tim pemenangan Jokowi-JK menyatakan Prabowo Hatta memanfaatkan ketokohan Gus Dur tanpa etika. Pasangan Prahara juga terus membolak-balik fakta terkait kinerja Jusuf Kalla yang pernah menjadi Kepala Bulog saat Gus Dur menjadi Presiden RI untuk memecah suara Gusdurian.
"Rakyat, pemilih harus jeli dan kritis menyikapi black campaign, yang melanggaran aturan maupun undang-undang," katanya.
 
KOTA TANGERANG
Libur Panjang Akhir Pekan, 5 Warung Soto di Kota Tangerang Ini Wajib Dicoba 

Libur Panjang Akhir Pekan, 5 Warung Soto di Kota Tangerang Ini Wajib Dicoba 

Sabtu, 10 Mei 2025 | 16:58

Libur panjang akhir pekan menjadi momen yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga sekaligus mencicipi ragam kuliner khas daerah. Jika sedang berada di Kota Tangerang, tak ada salahnya menyempatkan waktu berburu soto,

OPINI
Kepemimpinan Otentik Kepala Daerah

Kepemimpinan Otentik Kepala Daerah

Senin, 28 April 2025 | 17:39

Pilkada Serentak 2024 melahirkan Banyak Kepala daerah Terpilih sebagai Pemimpin Politik di daerah. Dampaknya adalah budaya retreat atau Pembekalan Yang dilaksanakan oleh Presiden RI melalui kementerian Dalam Negri kepada kepala daerah terpilih

BISNIS
Daya Beli Lesu, Matahari Dikabarkan Akan Tutup 8 Gerai Sekaligus

Daya Beli Lesu, Matahari Dikabarkan Akan Tutup 8 Gerai Sekaligus

Jumat, 9 Mei 2025 | 11:58

Perusahaan ritel fesyen PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) atau yang lebih dikenal dengan nama Matahari dikabarkan akan kembali menutup sejumlah gerainya dalam waktu dekat.

TANGSEL
Siap Beri Pendampingan, Wakil Wali Kota Tangsel Minta Korban Pelecehan Seksual Berani Speak Up

Siap Beri Pendampingan, Wakil Wali Kota Tangsel Minta Korban Pelecehan Seksual Berani Speak Up

Jumat, 9 Mei 2025 | 21:58

Pelecehan seksual yang terjadi di SMK Waskito, Ciputat, menambah daftar kasus pelecehan terhadap anak di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill