Connect With Us

DKI Jakarta Terapkan Jalan Berbayar

Denny Bagus Irawan | Minggu, 31 Agustus 2014 | 14:20

Jalan Raya Serpong, Tangsel Macet (Dira Derby / TangerangNews)

JAKARTA-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan menerapkan pembatasan kendaraan mobil pribadi di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Bagi siapa yang ingin melintasi jalan tersebut, maka diwajibkan membayar  sebesar Rp35 ribu-Rp80 ribu. Upaya itu dilakukan untuk mengurai kemacetan di ibu kota.

Jalan berbayar tersebut bernama Electronic Road Pricing (ERP) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Sudah diuji coba pada 17 Juli 2014 lalu.   

Penerapan ERP dianggap akan dapat menaikkan pendapatan daerah karena pemasukan yang masuk dari setiap kendaraan yang melintasi gerbang elektronik ERP bisa masuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pendapatan itu diharapkan bisa membantu mensubsidi perbaikan dan pengadaan transportasi umum.

“Penerapan ERP bisa mengurangi kemacetan dan memaksa orang untuk menggunakan angkutan umum. Apalagi, tarif akan mengikuti kepadatan di jalur ERP. Semakin padat kendaraan, maka semakin tinggi pula tarif yang akan dikenakan," jelas Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Edi Nursalam.
 
Polda Metro Jaya mengungkapkan, dalam sehari pertumbuhan kendaraan mencapai 900 mobil dan 4.000 sepeda motor.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno mengatakan, bila dikalkulasikan setiap bulan 2.700 roda empat dan 12 ribu sepeda motor baru beroperasi di jalan Ibu Kota.

"Kalau tidak dibatasi,  maka Jalan di Jakarta tidak akan bisa lagi dilalui," katanya di Mapolda metro Jaya, Minggu (31/8/2014).

Dia menegaskan, salah satu program seperti ERP menjadi pengendali liarnya kendaraan yang melintasi jalan-jalan Ibu Kota.
"Dari hasil ujicoba menunjukan hasil yang bagus, kita sudah koordinasikan dengan pemprov dan akan dilanjutkan ujicoba kedua," jelas Kapolda Metro Jaya.

Berdasarkan data kendaraan yang tercatat di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan di tahun 2012 mencapai 14.618.313 unit. Dari angka tersebut, 10.825.973 unit di antaranya adalah motor, 2.742.414 mobil, 358.895 mobil penumpang, 561.918 mobil barang, dan 129.113 kendaraan khusus.

Sementara di tahun 2013, jumlah kendaraan di Jakarta dan sekitarnya mencapai 16.043.689 unit. Dengan perincian 11.929.103 unit motor, 3.003.499 mobil, 360.022 bus, 617.635 mobil barang dan 133.430 kendaraan khusus. 
 
HIBURAN
Makin Ngeri, Final Destination Bloodlines Tayang di Bioskop Indonesia Tanpa Sensor

Makin Ngeri, Final Destination Bloodlines Tayang di Bioskop Indonesia Tanpa Sensor

Sabtu, 10 Mei 2025 | 17:24

Warner Bros. Indonesia memastikan film horor Final Destination: Bloodlines akan tayang di bioskop Tanah Air tanpa pemotongan, pembesaran gambar, atau efek blur.

TEKNO
Masa Depan dan Potensi Ethereum Futures

Masa Depan dan Potensi Ethereum Futures

Jumat, 9 Mei 2025 | 22:01

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia keuangan telah mengalami transformasi besar-besaran dengan munculnya teknologi blockchain dan aset crypto. Salah satu aset crypto paling populer setelah Bitcoin adalah Ethereum.

BANTEN
Gencarkan Listrik Merata, PLN Banten Sambungkan 13.516 Pelanggan dalam Sebulan

Gencarkan Listrik Merata, PLN Banten Sambungkan 13.516 Pelanggan dalam Sebulan

Sabtu, 10 Mei 2025 | 16:21

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten mencatat keberhasilan dalam penyambungan listrik bagi 13.516 pelanggan tegangan rendah sepanjang April 2025 melalui Program Juliet (Jualan Lincah Eksekusi Tuntas).

MANCANEGARA
Konflik India-Pakistan Berpotensi Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

Konflik India-Pakistan Berpotensi Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

Jumat, 9 Mei 2025 | 12:19

Indonesia berpotensi terdampak secara ekonomi jika konflik antara India dan Pakistan terus berlanjut. Salah satu sektor yang diperkirakan akan terkena imbasnya adalah ekspor batu bara, yang selama ini menjadi komoditas andalan

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill