Connect With Us

Pengamat Khawatir KPK Terpengaruh Bargaining Politik

| Selasa, 16 Maret 2010 | 22:05

KPK (tangerangnews / kpk)

 
TANGERANGNEWS-Pernyataan pimpinan KPK yang mengakui pihaknya belum bisa menindaklanjuti rekomenasi DPR terkait skandal Bank Century menunjukkan lambannya kinerja KPK dalam membongkar kasus ini. Sikap ini menimbulkan dugaan KPK terpengaruh kekuatan bargaining politik.
 
“KPK masih berkutat dalam penyelidikan selama tujuh bulan terakhir, ini terlalu lama. Harusnya statusnya sudah bisa dinaikkan ke penyidikan dan sudah bisa ditetapkan siapa-siapa saja tersangkanya,” ujar pakar hukum pidana Univeristas Trisakti Yenti Garnasih.
 
Meski bukan alat bukti, tambah Yenti, data-data dan rekomendasi DPR bisa jadi petunjuk yang memudahkan KPK dalam mencari alat bukti. Tanpa rekomendasi DPR pun, seharusnya KPK sudah bisa mengusut kasus ini. “KPK kejar dong, cepat. Sudah terbantu collecting data oleh DPR masih saja jalan di tempat. Kalau tidak ditindaklanjuti begini untuk apa menghabiskan dana miliaran rupiah untuk pansus,” kritik Yenti.
 
Ia juga melihat ada kesan KPK terpengaruh kekuatan bargaining politik dalam pengungkapan dugaan korupsi skandal Bank Century ini. “Sepertinya KPK takut-takut mengungkap kasus ini, mereka masih menunggu bargaining politik sebelum bertindak. Saya khawatir KPK terpengaruh politic action,” ujarnya.
 
Berseberangan dengan Yenti, pakar hukum pidana Universitas Indonesia, Rudi Satrio justru menilai proses penyelidikan di KPK sebagai proses yang tidak mudah dan membutuhkan waktu.
 
“Tidak tepat kalau KPK dinilai lamban, karena soal pengolahan bukti bukan persoalan yang mudah. KPK tidak harus terburu-buru lah,” ujar Rudi.
 
Rudi lebih menekankan pentingnya penyelesaian proses olah bukti di KPK sehingga bisa menghasilkan alat bukti yang kuat untuk kemudian menetapkan tersangka. “Persoalannya KPK ini sedang olah bukti, untuk kemudian ditetapkan lanjut atau tidak,” paparnya.(indee)

MANCANEGARA
Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Rabu, 5 November 2025 | 12:34

Nama Zohran Mamdani menjadi sorotan dunia usai hasil proyeksi pemilu menunjukkan dirinya unggul jauh dalam pemilihan Wali Kota New York.

NASIONAL
Pemerintah Klaim Cabut Izin 22 PBPH Bermasalah Seluas Lebih dari 1 Juta Hektare

Pemerintah Klaim Cabut Izin 22 PBPH Bermasalah Seluas Lebih dari 1 Juta Hektare

Selasa, 16 Desember 2025 | 15:34

Sebanyak 22 perizinan berusaha pemanfaatan hutan (PBPH) yang dinilai bermasalah dan merugikan masyarakat serta lingkungan dicabut oleh pemerintah pusat.

TEKNO
Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Kamis, 4 Desember 2025 | 21:54

Fusaka pada dasarnya adalah peningkatan teknis yang mengubah cara data diproses di dalam jaringan Ethereum.

TANGSEL
Biadab! Ayah Kandung di Ciputat Banting Bayi 6 Bulan hingga Tewas Gegara Menangis Terus

Biadab! Ayah Kandung di Ciputat Banting Bayi 6 Bulan hingga Tewas Gegara Menangis Terus

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:47

Tragedi kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan korban tewas kembali terjadi di Kota Tangerang Selatan (tangsel).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill