Connect With Us

PNS Wajib Lepaskan Jabatan Struktural Jika Ikut Pilkada

| Senin, 22 Maret 2010 | 14:22

Gedung Mahkamah Konstitusi (tangerangnews / internet)

TANGERANGNEWS-Mahkamah Konstitusi (MK) menyidangkan uji materi Undang-Undang No.12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Uji materi ini diajukan oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung, Herman.
 
Menurut pemohon, pasal 59 ayat 5 huruf g dalam UU 12/2008 tersebut bertentangan dengan UUD 1945 pasal 27 ayat 1 dan pasal 28 ayat 1.
 
Dalam UU 12/2008 pasal 59, calon peserta pemilihan umum wajib menyerahkan, surat pernyataan mengundurkan diri dari jabatan negeri bagi calon yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
 
Pemohon menganggap hak dan atau kewenangan konstitusionalnya telah dirugikan oleh berlakunya undang-undang tersebut, karena ia harus melepaskan jabatan strukturalnya sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung tanpa melewati proses hukum.
 
Sidang yang berlangsung kemarin (22/3) beragendakan mendengarkan keterangan dari pihak termohon (pemerintah).
 
Menurut staf ahli Menteri Dalam Negeri, Agung Mulyana, tugas utama pegawai negeri sipil adalah melayani masyarakat, sehingga PNS wajib memilih akan tetap mengejar karir sebagai pejabat struktural atau sebagai pejabat politik.
 
Dalam keterangannya, Agung menyebutkan asas fairness yang harus dijunjung dalam setiap pemilihan kepala daerah, sehingga setiap orang mulai dengan tidak memegang jabatan apa pun.
 
"Para peserta pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah berada dalam posisi asal yang sama. Para peserta dilarang mencuri start dengan memanfaatkan jabatan, kewenangan dan pengaruh yang melekat pada dirinya sebagai akibat jabatan yang disandangnya pada saat pilkada berlangsung," paparnya.
 
Pemerintah menyebutkan dengan mundurnya seorang PNS dari jabatan strukturalnya, maka ini akan memberikan kepastian hukum bagi penyelenggaraan pemerintahan.
"Ada kewajiban apakah akan tetap melanjutkan karirnya sebagai pejabat struktural atau beralih menjadi pejabat politik."
 
Mundurnya seseorang dari jabatan strukturalnya perlu dilakukan agar keberlangsungan pemerintahan daerah tidak terganggu sama sekali.
 
Pemerintah menilai jika seorang PNS tetap memangku jabatan strukturalnya, maka akan terjadi suasana disharmoni dalam hubungan kerja di tubuh birokrasi.
Hakim konstitusi, Hamdan Zoelva pun sempat mempertanyakan perlakuan berbeda yang harus dialami PNS dan bupati/wakil bupati incumbent atau anggota DPR/DPRD.
"Kalau bupati/wakil bupati incumbent atau anggota DPR/DPRD tidak perlu mengundurkan diri. Tapi ini perlu mengundurkan diri. Ada yang boleh, dan ada yang tidak," ujarnya meminta penjelasan.
 
Dalam penjelasannya, Agung mengatakan ada perbedaan, karena pejabat politik memegang kepercayaan dari rakyat karena dipilih langsung. Sedangkan pejabat struktural mendapatkan jabatannya berdasarkan birokrasi dan usulan dari atasan.
 
"Mereka adalah pejabat politik yang dipilih langsung oleh rakyat. Rakyat menaruh harapan kepada mereka. Karena itu sampai habis masa jabatannya, dia perlu memperjuangkan aspirasi rakyat itu. Sehingga walaupun dia melakukan kegiatan lain, dia tetap di kursinya meningkatkan taraf hidup rakyat. Bisa dibayangkan misalkan pejabat kepala dinas sosial mengikuti pilkada di tempat lain, padahal di tempatnya terjadi bencana alam. Akan timbul konflik kepentingan yang luar biasa." (dira)
 

MANCANEGARA
 Banjir Tangerang Masuk Berita Malaysia, Netizen: Go Internasional

Banjir Tangerang Masuk Berita Malaysia, Netizen: Go Internasional

Senin, 7 Juli 2025 | 22:19

Hujan yang mengguyur wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya menyebabkan banjir di sejumlah titik, sejak Minggu 6 Juni 2025, malam. Bahkan peristiwa ini menjadi pemberitaan di media Malaysia.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

NASIONAL
Ribuan Buruh Bakal Kepung Gedung DPR Besok, Tuntut Kenaikan Upah hingga Halus Outsourcing 

Ribuan Buruh Bakal Kepung Gedung DPR Besok, Tuntut Kenaikan Upah hingga Halus Outsourcing 

Rabu, 27 Agustus 2025 | 20:21

Ribuan buruh dari berbagai daerah antara lain, Karawang, Bogor, Bekasi, Depok, hingga Tangerang, akan turun ke jalan untuk memusatkan aksi di depan gedung DPR RI maupun Istana Kepresidenan, Kamis, 28 Agustus 2025.

BISNIS
20 Rekomendasi Brand Aplikasi Manufaktur Terbaik, Ada Apa Saja?

20 Rekomendasi Brand Aplikasi Manufaktur Terbaik, Ada Apa Saja?

Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:16

Temukan 20 brand aplikasi manufaktur terbaik yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan Anda. Solusi digital terbaik untuk industri manufaktur.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill