TANGERANGNEWS-Hasil survei Lembaga Survei Indonesia dan Indo Barometer menunjukkan penurunan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintahan SBY jilid II.
Atas hal ini, Partai Demokrat menilai pers ikut andil menurunkan citra SBY. Hal Ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Ahmad Mubarok kepada wartawan, hari ini.
"Itu khas Indonesia. Kita ini masih diujung euforia. Kekecewaan yang ada ditampilkan di pers. Imbasnya pembentukan opini di masyarakat. Pada zaman Soeharto, hal ini kan tidak ada," kata Mubarok.
Ia menolak dikatakan jika pernyataannya sebagai penyalahan pada pers karena penurunan citra SBY tersebut. Menurut dia, hal itu merupakan konsekuensi dari keterbukaan dan kebebasan berpendapat.
Ia sendiri optimistis jika persentase kepercayaan masyarakat pada pemerintah akan kembali meningkat, terutama di akhir-akhir masa pemerintahan.
"Ada opini sesaat masyarakat. Bergerak dinamis. Ini kan tahun pertama, jadi pasang surut. Baru muncul sudah ada kasus Century selama tiga bulan, lalu ada tabung gas, setelah itu Malaysia. Itu kan kasus kecil sekali tapi diungkap luar biasa oleh media," sahut dia.
Ia menyampaikan terima kasih atas hasil survei tersebut sehingga bisa menjadi bahan instrospeksi. Namun, ia menegaskan jika hal itu tidak lantas membuat nyali SBY kecil karena hal itu dialami pula oleh presiden lain.
"Itu dialami oleh presiden lain, termasuk Presiden Amerika Serikat. Padahal, dia berjasa menggolkan kepentingan rakyat, tapi karena ada wacana pendirian masjid, kepercayaan rakyat menurun sekali," tandasnya. (mi/dira)