Connect With Us

TGIPF: Tragedi Kanjuruhan Lebih Mengerikan dari Rekaman Medsos

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 14 Oktober 2022 | 22:28

Menko Polhukam Mahfud MD. (@TangerangNews / Humas Kemenko Polhukam RI)

TANGERANGNEWS.com-Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Mahfud MD, mengungkap kengerian Tragedi Kanjuruhan. 

Ia menyampaikan bahwa Tragedi Kanjuruhan lebih mengerikan terlihat di CCTV dibanding rekaman yang beredar di sosial media.

"Fakta yang kami temukan, korban yang jatuh itu proses jatuhnya korban itu jauh lebih mengerikan dari yang beredar di TV dan medsos, karena kami merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat," kata Mahfud dilansir dari detik.com, Jumat, 14 Oktober 2022.

Dalam Tragedi Kanjuruhan, ada 132 korban jiwa meninggal akibat berdesakkan hendak keluar stadion demi menghindari rentetan tembakan gas air mata.

"Jadi itu lebih mengerikan dari sekadar semprot mati, semprot mati gitu. Ada yang gandengan untuk bisa keluar bersama, satu bisa keluar, yang satu tertinggal, yang di luar balik lagi untuk menolong temannya terinjak-injak mati," katanya.

Baca juga: Minta Maaf Atas Tragedi Kanjuruhan, Polisi di Malang Sujud Massal

"Ada juga yang memberi bantuan pernapasan, itu karena satunya sudah tidak bisa bernapas, kena semprot juga mati, itu ada di situ, lebih mengerikan daripada yang beredar karena ini CCTV," tambahnya.

Dalam video-video yang beredar di sosial media, terlihat para Aremania saling berhimpit demi keluar dari Stadion Kanjuruhan. Sebab di tribune, 'kabut' gas air mata begitu tebal.

Belum lagi, ada beberapa video beberapa Aremania yang menjebol tembok demi bisa keluar. Alhasil, kepanikan tak terhindari yang berujung banyaknya korban berjatuhan.

"Nah kemudian, yang mati, cacat, serta sekarang kritis, itu terjadi desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan. Adapun peringkat keberbahayaan atau racun pada gas itu sekarang sedang diperiksa BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Tetapi, apapun hasil BRIN itu tidak bisa menyoreng kesimpulan kematian masal itu terutama disebabkan gas air mata," pungkasnya.

TOKOH
Innalillahi, Epy Kusnandar ”Kang Mus” Meninggal Dunia

Innalillahi, Epy Kusnandar ”Kang Mus” Meninggal Dunia

Rabu, 3 Desember 2025 | 18:21

Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada Rabu, 3 Desember 2025.Informasi tersebut pertama kali dibagikan melalui unggahan akun Instagram istrinya, Karina Ranau.

BANDARA
Bandara Soetta Uji Ketahanan Siber Lewat Simulasi Serangan Ransomware Jelang Libur Nataru

Bandara Soetta Uji Ketahanan Siber Lewat Simulasi Serangan Ransomware Jelang Libur Nataru

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:43

Menjelang periode sibuk Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) menggelar Cyber Security Exercise 2025.

KOTA TANGERANG
Siaga Nataru, Imigrasi Tangerang Sisir WNA Tanpa Dokumen di Kawasan Rawan

Siaga Nataru, Imigrasi Tangerang Sisir WNA Tanpa Dokumen di Kawasan Rawan

Minggu, 14 Desember 2025 | 15:31

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Kantor Imigrasi Tangerang meningkatkan intensitas patroli dan pengawasan keimigrasian di wilayah kerjanya.

HIBURAN
Yuk Ajak Anak Kenalan dengan Alpaca hingga Sapi Mini Irfan Hakim di Jungle Wonderland Mal Ciputra Tangerang

Yuk Ajak Anak Kenalan dengan Alpaca hingga Sapi Mini Irfan Hakim di Jungle Wonderland Mal Ciputra Tangerang

Sabtu, 13 Desember 2025 | 19:49

Liburan akhir tahun di Mal Ciputra Tangerang bakal terasa beda. Mulai 12 Desember 2025 sampai 11 Januari 2026, area Main Atrium Ground Floor disulap menjadi hutan dan aviary mini yang berisi hewan-hewan lucu dari deHakims Aviary milik Irfan Hakim.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill