Connect With Us

Demam Berdarah Mewabah Vs Lemahnya Negara Mencegah

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 4 April 2024 | 08:29

Fajrina Laeli S.M, Aktivis Muslimah. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

Oleh: Fajrina Laeli, S.M., Aktivis Muslimah

 

TANGERANGNEWS.com-Demam berdarah kembali mewabah di mana-mana, sebutlah seperti kasus di Jabar yang terus mengalami peningkatan.

Dikutip dari Kumparan.com, 21/03/2024, data yang dihimpun sejak Januari 2024 oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Jabar, kasus demam berdarah sudah berada pada angka 11.058 kasus.

Dari angka tersebut, tercatat sudah ada 96 kematian. Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, telah memberi instruksi Dinkes Pemprov Jabar untuk menyediakan obat dan menambah stok infus di Puskesmas.

Kepala Dinkes Pemprov Jabar, Vini Adiani Dewi, juga menerangkan bahwa meningkatnya kasus DBD ini akibat musim pancaroba, karena air yang menggenang tidak dapat langsung kering atau mengalir seperti di musim panas. Alhasil, genangan tersebut menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk.

Penyakit tahunan ini juga menyerang daerah Jakarta, total hingga 18 Maret 2024, sudah berada di angka 1.729 kasus. Meskipun jumlah ini masih terkendali, kasus DBD di Jakarta diprediksi akan terus meningkat hingga Mei 2024 mendatang. (kompas.com, 23/03/2024).

 Di Bogor sendiri, sudah ada 4 warga yang meninggal diakibatkan oleh kasus yang sama. Sementara di Yogyakarta, kasus demam berdarah juga mengalami peningkatan drastis di tahun 2024. Sejalan dengan dua daerah tersebut, Kaltim juga mengalami hal serupa, kasus DBD disana meningkat menjadi 2.320 kasus, dan tujuh orang meninggal dunia.

Terbukti, demam berdarah serentak mewabah di seluruh tanah air secara merata. Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengedukasi masyarakat terkait gejala demam dan tidak menanggap remeh.

Dalam rri.co.id, 24/03/2024, Netty juga menekankan bagaimana pentingnya mengedukasi masyarakat secara masif. Ia menegaskan untuk secara bersama menerapkan 3M ( menguras, menutup, mengubur).

Sejatinya, wabah demam berdarah ini sudah terjadi sepanjang tahun mengingat kasus yang sama terus-menerus berulang. Kematian akibat DBD setiap tahun terdengar kabarnya, tetapi anehnya tidak ada solusi pasti pemerintah terkait dengan wabah ini.

Upaya pencegahan tidak hanya cukup memberi edukasi tanpa memberi fasilitas yang memadai. Tindak pencegahan haruslah dibarengi dengan usaha pemerintah dalam meminimalisir faktor-faktor penyebab terjadinya wabah terjangkit.

Genangan air adalah salah satu penyebab berkembang biaknya nyamuk DBD, masalah sudah ditemukan, maka dari sisi pemerintah seharusnya serius dalam mengambil tindakan korektif dan perbaikan atas masalah tersebut.

Edukasi kepada masyarakat terkait bahaya DBD saja lantas tidak serta merta membuat pemerintah gugur kewajiban dalam memberi rasa aman akan wabah penyakit ini. Sebab, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak baik individu, masyarakat juga negara untuk menjadi satu tim demi mewujudkan solusi yang komprehensif.

Sayangnya, kerjasama tim yang diinginkan akan sulit didapatkan, apalagi dalam sistem hari ini.  Arahan pemerintah agar rakyat tidak menganggap remeh gejala demam berbanding terbalik dengan biaya kesehatan yang mahal.

Alhasil, rakyat lebih memilih untuk konsumsi obat warung yang ramah di kantong daripada mengeluarkan biaya besar.

Di sisi lain, konsumsi makanan rakyat pun kurang diperhatikan. Tidak heran jika imunitas tiap individu dalam menghadapi berbagai penyakit menjadi tidak kuat. Ketahanan tubuh yang lemah juga merupakan faktor penting dalam menyumbang naiknya angka DBD.

Tidak adanya perhatian pemerintah secara nyata membuat peran negara sebagai perisai rakyat terasa hilang. Tidak seperti saat Islam memimpin, negara benar-benar berperan sebagai pengurus dan pelindung bagi rakyat sehingga kesejahteraan akan terjamin. Dari sisi kesehatan rakyat pun ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.

Bukan hanya upaya pengobatan yang dimudahkan. Upaya pencegahan pun pasti turut dilakukan oleh pemerintah yang memiliki kontrol ketersediaan pangan dan pemenuhan gizi akan rakyat.

Tidak sekadar halal, tetapi juga tayib. Tidak hanya asal makan kenyang, tetapi juga bergizi. Dari pangan yang cukup inilah akan tercipta imun yang kuat.

Dalam hal pengobatan pun biaya rumah sakit gratis sehingga memudahkan rakyat dalam menerima pelayanan kesehatan. Maka dari sini dapat ditekan angka terjangkitnya wabah DBD. Sebab, keseriusan negara dalam menangani penyakit tak perlu diragukan.

Di zaman yang serba canggih hari ini tidaklah menutup kemungkinan untuk mempercepat penyembuhan dan melakukan pencegahan secara optimal, hanya tergantung pada keseriusan dalam penanganan. Islam sebagai negara tidak akan lepas tangan dan menyerahkan kesehatan pada individu saja.

Dari sini dapat dipastikan, bahwa Islamlah solusi pasti yang dapat diterapkan dalam masyarakat. Rakus akan materi sehingga menjadikan rumah sakit sebagai bisnis tidak akan terjadi dalam Islam.

Pilih kasih dan tebang pilih dalam memperlakukan manusia tidak akan lagi terlihat dalam sistem yang sahih. Negara akan berperan aktif demi menjaga kesehatan rakyatnya, tidak hanya memberi edukasi tetapi langsung memberi dampak pasti. Wallahualam bissawab.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

WISATA
Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang

Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang

Jumat, 12 April 2024 | 06:54

Selama libur Lebaran 2024, Kota Tangerang memiliki berbagai tempat yang masih dapat dikunjungi.

HIBURAN
Raisa Bakal Rilis Film Dokumenter, Ini Jadwal Tayangnya 

Raisa Bakal Rilis Film Dokumenter, Ini Jadwal Tayangnya 

Selasa, 30 April 2024 | 08:18

Musisi cantik Raisa Andriana bakal merilis film dokumenter bertajuk "Harta, Tahta, Raisa".

TANGSEL
Syarat Calon Perseorangan di Pilkada tangsel Harus Kantongi 66 Ribu Dukungan

Syarat Calon Perseorangan di Pilkada tangsel Harus Kantongi 66 Ribu Dukungan

Selasa, 30 April 2024 | 13:50

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), memaparkan jadwal dan syarat untuk Calon Wali ota Tangsel yang ingin mendaftar melalui non partai atau perseorangan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill