Connect With Us

Fakta Pahit Dunia Pendidikan di Pelosok Daerah

Rangga Agung Zuliansyah | Sabtu, 14 Juni 2025 | 19:36

Fajrina Laeli S.M, Aktivis Muslimah. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

Oleh: Fajrina Laeli, S.M., Aktivis Muslimah

 

TANGERANGNEWS.com-Sayup-sayup terdengar fakta miris dunia pendidikan di pelosok daerah, yaitu ruang kelas yang ambruk dan pemberitaan yang redup menjadi saksi betapa tersisih dunia pendidikan di pelosok-pelosok negeri. SDN 1 Jenggot, yang terletak di Desa Jenggot, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, hanya memiliki sembilan ruang kelas, yang mana tiga di antaranya kini rusak parah, satu telah ambruk, dan dua lainnya nyaris roboh. (gakorpan.com, 31/5/2025).

Kenyataannya, hal ini sudah terjadi sejak November 2023. Di sekolah kecil tersebut, kayu penopang telah keropos dan genteng ambles, menjadikan ruangan itu berbahaya untuk digunakan. Demi keselamatan, ruang-ruang tersebut dikosongkan, meskipun kebutuhan ruang kelas makin mendesak.

Dengan lebih dari 300 siswa dan hanya mengandalkan enam ruang kelas yang tersisa, terpaksa kegiatan belajar dibagi menjadi dua sif, yakni pagi dan siang. Tidak hanya ruang kelas, ruang guru pun mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan. Padahalpermohonan perbaikan telah diajukan kepada Dinas Pendidikan sejak Desember 2023, tetapi hingga kini belum ada kepastian, apalagi tindakan perbaikan.

Hal ini makin memperkuat dugaan bahwa prioritas negara terhadap dunia pendidikan patut dipertanyakan. Padahal, pemerintah mencanangkan program wajib belajar 12 tahun sebagaimana tertuang dalam Pasal 34 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tetapi faktanya sangat berbanding terbalik.

Jangankan mengharapkan bantuan dari negara, pemerintah provinsi setempat pun seakan abai terhadap kondisi di pelosok. Dinas Pendidikan tidak menunjukkan perhatian sama sekali, karena permohonan perbaikan yang telah diajukan sejak Desember 2023 belum membuahkan hasil hingga saat ini.

Indonesia Emas 2045 semakin jauh dari harapan jika sistem pendidikan terus berada dalam kondisi seperti ini. Sarana dan prasarana yang tidak memadai dan tidak lengkap menjadi penghambat besar dalam perkembangan pendidikan.

Padahal sejatinya, tanggung jawab pendidikan sepenuhnya berada di tangan negara. Mutu pendidikan akan meningkat jika negara menangani segala problematika secara serius. Dalam sistem Islam, pendidikan menjadi ujung tombak peradaban. Tidak dapat dilupakan bagaimana dahulu Islam memiliki perpustakaan terbesar yang dibangun oleh Khalifah Harun Al-Rasyid.

Daulah Islam sangat mementingkan ilmu dan pendidikan sehingga tidak akan terjadi kesenjangan pendidikan, baik dari segi fasilitas maupun mutu antara wilayah perkotaan dan pelosok. Negara akan mengontrol setiap kebijakan dan anggaran yang dibuat oleh pemerintah provinsi, tentunya tidak dalam bayang-bayang korupsi.

Biaya pendidikan tidak akan semahal hari ini, bahkan akan terjangkau atau gratis. Pemerintahan Islam tidak menganut sistem jual beli terhadap rakyatnya, melainkan mengemban amanah karena mengharap rida Allah SWT semata. Sebab, pendidikan yang berkualitas adalah hak seluruh warga negara. Alhasil, tidak akan ada lagi berita miris mengenai fasilitas pendidikan yang tidak layak tetapi tetap digunakan. Wallahu'Alam bissawab.

TOKOH
Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Selasa, 17 Juni 2025 | 12:05

Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.

TANGSEL
Pasca Temuan Makanan Diduga Basi, SPPG di Tangsel Tidak Stop Distribusi MBG

Pasca Temuan Makanan Diduga Basi, SPPG di Tangsel Tidak Stop Distribusi MBG

Rabu, 30 Juli 2025 | 21:02

Badan Gizi Nasional (BGN) pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tegaskan distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan, pasca ditemukannya makanan diduga basi di SDN 03 Rawa Buntu.

TEKNO
Bitcoin Berisiko Turun 12% Gegara Holder Jangka Panjang Take Profit

Bitcoin Berisiko Turun 12% Gegara Holder Jangka Panjang Take Profit

Selasa, 29 Juli 2025 | 22:20

Reli panjang Bitcoin selama 21 hari telah mencatatkan beberapa ATH baru, hingga puncaknya pada 14 Juli lalu, Bitcoin mencapai US$123.000.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill