Connect With Us

Antara Kelaparan Gaza dan Riviera Timur Tengah

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 4 Agustus 2025 | 16:01

Ayu Mela Yulianti SPt, pemerhati generasi dan kebijakan publik. (@TangerangNews / Ayu Mela Yulianti)

Oleh:  Ayu Mela Yulianti, SPt., Pegiat Literasi dan Pemwrhati Kebijakan Publik.

 

TANGERANGNEWS.com-Penderitaan rakyat Gaza, Palestina belum berakhir. Pelaparan Gaza secara sistemik  terus dilakukan oleh entitas Isreal,  yang terus memblokade setiap bantuan kemanusiaan yang datang. 

Jika pun bantuan tersebut masuk lewat perbatasan Rafah di Mesir,  namun bantuan kemanusiaan tersebut tidak menjadi jaminan terpenuhinya kebutuhan rakyat Gaza secara sempurna,  mereka tetap dalam penderitaan dan kelaparannya. 

Mirisnya lagi,  pelaparan di Gaza disinyalir oleh banyak pengamat menjadi metode baru dalam upaya pembersihan etnis di wilayah Gaza.  Sebab sulitnya Amerika dan Israel sebagai sekutunya,  untuk merelokasi rakyat Gaza dari Gaza Palestina,  dimana Amerika ingin menjadikan wilayah Gaza sebagai  Riviera Timur Tengah.  Karenanya Amerika sangat berambisi untuk  mengambil-alih Gaza,  dan mengembangkan properti di sana, serta membuatnya menjadi "Riviera Timur Tengah".

Riviera berasal dari bahasa Italia yang berarti "pantai" atau "tepi laut".  Dan Riviera yang dimaksud Trump mengacu pada daerah pesisir yang indah dan eksklusif, seperti French Riviera (Côte d’Azur) di Prancis atau Italian Riviera di Italia,  yang sering dikaitkan dengan kemewahan, wisata pantai, dan tempat liburan orang kaya.

Akan tetapi,  lebih dari sekedar membuat Riviera Timur Tengah,  The Guardian 2025 menyatakan bahwa jika AS menguasai Gaza berarti AS akan memiliki akses strategis ke Laut Mediterania, yang bisa menjadi jalur perdagangan penting bagi kepentingan ekonomi dan militernya.

Megaproyek Riviera Timur Tengah,  yang menguntungkan Amerika dan sekutunya, mengharuskan AS dan Israel untuk merelokasi warga Gaza yang berjumlah kurang lebih 2,3 juta jiwa ke negara-negara yang mau menerimanya.  Akan tetapi upaya Trump untuk merelokasi warga Gaza ke negara-negara tetangganya dinilai sebagai upaya pembersihan etnis,  sehingga mendapatkan pernentangan keras dari dunia Arab dan negara-negara Barat,  sebab dinilai melanggar aturan HAM.

Akibatnya,  Israel dan Amerika,  melakukan upaya lain dalam upaya menghilangkan penduduk Gaza yang tinggal di Gaza,  yaitu dengan melakukan  pembersihan etnis (genosida) terhadap warga Gaza yang tidak bisa direlokasi sebab tidak ada satu pun negara Arab dan Barat yang menyetujui program relokasi tersebut,  dengan melakukan aktivitas yang sangat tidak manusiawi,  yaitu   pelaparan sistemik di Gaza,  yang mengancam keberlangsungan hidup warga Gaza disana.  Sehingga dengan aksi pelaparan sistemik di Gaza,    pelan namun pasti akan menimbulkan kematian secara masal dan  sistemik di Gaza.   Alhasil Israel dan Amerika akan menguasai Gaza dan membuat kawasan Riviera Timur Tengah sebagai pusat ekonomi Amerika di kawasan tersebut. 

Upaya licik dan kejam yang dilakukan oleh Israel dan Amerika untuk menguasai wilayah Gaza dan menjadikannya sebagai Riviera Timur Tengah  menjadi bukti,  jika Israel dan Amerika adalah penjahat perang dan the real terorist.  Karenanya menjadi tidak layak bagi Amerika untuk memimpin dan mengatur dunia,  sebab hanya menyebabkan  banyak kerusakan saja,   antara lain  merestui Israel untuk melakukan pelaparan sistemik terhadap penduduk Gaza yang bertahan hidup dan mempertahankan tanah airnya.  Padahal melakukan pelaparan sistemik terhadap rakyat Gaza adalah bentuk pelanggaran Hak Azasi Manusia yang sangat fatal,  dan sangat  tidak manusiawi. 

Israel dan Amerika melakukan penyiksaan secara sistemik berupa pelaparan sistemik terhadap rakyat Gaza,  yang seharusnya ditolong oleh Amerika sebagai polisi dunia. Namun hal demikian,  nampaknya tidak akan pernah terwujud,  sebab Ameika adalah sekutu sejati Israel di wilayah Timur Tengah.  Dan Israel adalah entitas penjajah yang hidup di Palestina sebab support penuh dari Amerika, dengan imbalan menjadi penjaga kepentingan Amerika di kawasan Timur Tengah. 

Karenanya,  untuk menyelamatkan rakyat Gaza dari pelaparan sistemik yang dilakukan oleh Israel atas restu Amerika,  sebagai  genosida gaya baru yang dilakukan oleh Israel terhadap penduduk Gaza,  adalah dengan mengirimkan pasukan Jihad dari negeri-negeri kaum muslimin diseluruh penjuru dunia,  untuk membantu rakyat Palestina mempertahankan negerinya dan untuk mengusir Israel dari tanah tersebut.  Tidak hanya dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan yang kadang dan seringkali tidak bisa masuk ke Gaza. Dimana pasukan jihad tersebut akan mengusir entitas Yahudi Israel dari seluruh tanah Palestina.  Dan tanah Palestina juga rakyatnya akan kembali hidup dalam kedamaian dan kemerdekaannya. 

Sebab tanah Palestina,  termasuk Gaza didalamnya adalah tanah kaya dengan posisi strategis milik kaum muslimin, yang dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khattab ra dan Sholahuddin Al-Ayubi ra,   hanya bisa  dibebaskan kembali oleh tentara kaum muslimin,  dibawah komando seorang amirul jihad yang dipilih oleh seorang khalifah dalam sistem khilafah yang menerapkan hukum syariat Islam kaffah. 

Maka menjadi kewajiban kaum muslimin diseluruh dunia untuk bersegera merealisasikan terbentuknya kembali kekhilafahan ala minhajinnubuwwah.  Sebab hanya Jihad dan Khilafah saja yang dapat menolong warga Gaza dan mengakhiri penderitaan rakyat Gaza,  juga menghentikan genosida dalam bentuk pelaparan sistemik di Gaza. Serta melenyapkan proyek  ambisius  Amerika di Gaza  yaitu Riviera Timur Tengah,  yang tidak manusiawi,  sebab menjadi penyebab  terjadinya pelaparan sistemik rakyat Gaza,  yang mengarah pada proyek genosida gaya baru rakyat Gaza di Palestina. 

Sungguh, keselamatan nasib rakyat Gaza terletak ditangan saudaranya sesama muslim diseluruh dunia.  Sebab itu wajib bagi kaum muslimin untuk menolongnya dengan bantuan militer,  yang dapat mengusir Israel dari tanah Palestina.  Sebab  Israel adalah penjajah di tanah Palestina,  yang terus berupaya untuk menguasai Palestina,  tanpa henti.    Keberadaan Israel di tanah Palestina membawa duka dan penderitaan luar biasa pada rakyat Gaza Palestina. Mereka terus mengusir dan membersihkan tanah Palestina dari pemilik yang sebenarnya yaitu rakyat Palestina.  Karenanya menjadi kewajiban kaum muslimin untuk membantu rakyat Palestina sesuai dengan syariat Allah swt,  yaitu Jihad dan Khilafah. 

Allah swt berfirman :

 

Artinya : "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Baqarah (2) : 190). 

Wallahualam. 

 

TOKOH
Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Selasa, 17 Juni 2025 | 12:05

Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

OPINI
Antara Kelaparan Gaza dan Riviera Timur Tengah

Antara Kelaparan Gaza dan Riviera Timur Tengah

Senin, 4 Agustus 2025 | 16:01

Penderitaan rakyat Gaza, Palestina belum berakhir. Pelaparan Gaza secara sistemik terus dilakukan oleh entitas Isreal, yang terus memblokade setiap bantuan kemanusiaan yang datang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill