Connect With Us

Putra Bocah Penjual Cilok Belum Lancar Membaca

Rachman Deniansyah | Rabu, 13 Februari 2019 | 19:29

Muhammad Saputra bocah berumur 12 tahun yang viral karna berjualan cilok untuk membiayai kedua adiknya. (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Muhamad Saputra, 12, anak SD yang harus berjualan cilok untuk menghidupi  kedua adiknya belum lancar membaca dan menulis. Hal ini karena sebagian besar waktunya tersita untuk berdagang. 

Hal tersebut dikatakan oleh Diah Indah Puspita, guru kelas 3 SDN Jurangmangu Timur 01, Pondok Aren, Tangsel tempat Saputra mengenyam pendidikan.

"Putra belum bisa membaca secara maksimal, kita para guru coba membantu dia. Ketika jam (pelajaran) kosong, kita mengajak dia melancarkan (kemampuan) membacanya," jelas Diah saat ditemui TangerangNews di SDN Jurangmangu Timur 01, Rabu (13/2/2019).

Diah mengatakan, kemungkinan penyebab tersebut dikarenakan Putra, demikian sapaan akrab anak tersebut, karena beberapa waktu lalu ia sempat berhenti sekolah. Dan baru melanjutkan lagi di tahun pelajaran tahun ini.

"Ya dulu sempat berhenti dan pulang kampung ke Indramayu, baru masuk lagi tahun ajaran baru tahun ini," jelasnya. 

Walaupun demikian, Diah mengakui bahwa Putra memiliki kelebihan di mata pelajaran matematika. Diah juga membeberkan, meski harus berjualan, Putra tidak suka bolos sekolah, karena waktu berjualannya bukan jam sekolah.

"Mungkin karena sudah terbiasa menghitung uang hasil dagangan, Putra mampu menguasai pelajaran Matematika," ungkapnya. 

Dengan keadaan Putra yang demikian, Diah juga mengatakan bahwa pihak sekolah pun memberikan bantuan berupa pakaian sekolah berikut sepatunya.

"Dari awal masuk, Putra kita kasih baju seragam, dan kita bebaskan. Disini tidak ada pemungutan biaya apapun," tukasnya. 

Dalam kesehariannya di sekolah, lanjutnya, Putra adalah anak yang supel, dan baik kepada teman-temannya. "Dia (Putra) supel, dia baik, dia sama temennya tidak pelit. Dia punya apa selalu dikasih," bebernya. 

Dengan kondisinya  Putra dan kedua  adiknya  yang yatim piatu, Diah justru berharap bukan semata-mata bantuan materi yang diterima oleh anak tersebut. Melainkan, kasih sayang dan kehangatan keluarga sebagaimana yang dibutuhkan anak-anak seusianya.

"Sebenarnya sudah banyak yang memberi bantuan, tapi kami para guru berharap, kalau pun ada orang tua asuh, harapannya dia diasuh seperti anaknya sendiri, bukan sekedar dikasih uang," harapnya.(MRI/RGI)

OPINI
Koperasi Merah Putih, Antara Janji Pemberdayaan dan Realitas Politik

Koperasi Merah Putih, Antara Janji Pemberdayaan dan Realitas Politik

Minggu, 15 Juni 2025 | 16:13

Program Koperasi Merah Putih yang digulirkan pemerintah Indonesia adalah sebuah inisiatif yang sarat makna.

SPORT
Eks Pelatih Persija Berlabuh ke Persita Tangerang

Eks Pelatih Persija Berlabuh ke Persita Tangerang

Jumat, 13 Juni 2025 | 10:54

Persita Tangerang resmi menunjuk Carlos Pena sebagai pelatih kepala baru untuk menghadapi kompetisi Liga 1 musim 2025/2026.

NASIONAL
Tak Banyak yang Tahu, Bersihkan Karang Gigi Bisa Gratis Lewat BPJS Kesehatan Asal Penuhi Syarat Ini

Tak Banyak yang Tahu, Bersihkan Karang Gigi Bisa Gratis Lewat BPJS Kesehatan Asal Penuhi Syarat Ini

Minggu, 15 Juni 2025 | 22:52

Tak hanya digunakan untuk pengobatan penyakit serius, layanan BPJS Kesehatan ternyata juga mencakup perawatan gigi. Salah satunya adalah scaling atau pembersihan karang gigi yang bisa diperoleh secara gratis, selama memenuhi syarat tertentu.

TOKOH
Deddy Corbuzier Punya 19 Properti Senilai Rp66,5 Miliar, Termahal Ada di Tangerang

Deddy Corbuzier Punya 19 Properti Senilai Rp66,5 Miliar, Termahal Ada di Tangerang

Senin, 9 Juni 2025 | 18:31

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik, Deddy Cahyadi atau yang lebih dikenal sebagai Deddy Corbuzier, diketahui memiliki kekayaan fantastis.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill