Connect With Us

Wali Kota Tangsel yang Baru Minta Audit BPK Diteliti

| Senin, 19 Juli 2010 | 10:16

Eutik Suharta Wali Kota Tangsel (tangerangnews / dira)

 
 
TANGERANGNEWS-Penjabat Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Eutik Suharta mengintruksikan kepada  empat dinas terkait segera meneliti kembali laporan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)  perwakilan Banten yang menemukan penyimpangan APBD Tangsel tahun 2009 sebesar Rp18,56 milliar.
 
Eutik mengatakan, sebab penyebab munculnya temuan itu dikarenakan kesalahan administrasi dalam mengaudit pengeluaran dan perencanaan anggaran Pemkot Tangsel.
 
Temuan BPK pada  APBD 2009 senilai Rp 18,56 milliar itu harus kembali dilakukan pengecekan oleh dinas terkait dan membuat laporan baru.  “Laporan BPK, harus kembali dievaluasi apakah memang seperti demikian. Jadi audit dan telusuri kembali temuan BPK,”ujar Eutik, hari ini.
 
Eutik yang masih menjabat Kepala Tenagakerjaa dan Transmingrasi Propinsi Banten itu menyatakan, buruknya laporan keuangan Pemkot Tangsel yang ditemukan BPK karena belum tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
 
“Umumnya PNS ini tidak mengetahui mengaudit anggaran karena mereka banyak yang lulusan S1 hukum dan SMA. Untuk itu Pemkot Tangsel akan mencari sarjana yang ahli dalam bidang keuangan mengaudit anggaran,”ungkap Eutik.
 
Eutik menjelaskan, jika nantinya terbukti sejumlah dinas melakukan penyimpangan APBD Kota Tangsel 2009 senilai Rp 18,56 milliar. Maka, dinas yang bersangkutan harus dituntut pembendaharaan dan tuntutan ganti .“Dinas itu harus di TPTG, sementara kepala dinasnya akan diambil tindakan mengapa terjadi penyimpangan anggaran,”tandas Eutik.
 
Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Ruhammabein mengatakan, temuan BPK merupakan laporan mengejutkan dan harus dibenahi Pemkot Tangsel segera dalam waktu 60 hari.
 
Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota Tangsel akan meminta rekapan perbaikan 2 x 30 hari dari dinas Tangsel apakah memang temuan BPK seperti demikian.
 
“Ini merupakan pelajaran bagi dinas-dinas tersebut untuk tidak mengeluarkan anggaran untuk kepentingan yang memang diperuntuhkan untuk kepentingan masyarakat,”ujar Ruhammabein.  
 
Seperti diketahui, rekapan BPK menemukan lima kelemahan laporan keuangan dan mengungkapkan 14 temuan atas pelaksanaan APBD TA 2009 senilai Rp 18,56 milliar. Terdiri atas temuan yang merugikan keuangan negara sebesar Rp529  juta, kekurangan penerimaan sebesar Rp24,89 juta dan temuan administrasi sebesar Rp18,01 milliar. Terutama temuan terkait kesalahan penganggaran belanja pemeliharaan jalan sebesar Rp15,52 milliar.
 
Laporan BPK juga dari hasil temuan  di empat dinas itu yakni, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Kebersihan Pemakaman Pertamanan (DKPP) dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel.(dira)
 
HIBURAN
Indonesia Shopping Festival 2025 Catat Transaksi Fantastis Rp25,19 Triliun

Indonesia Shopping Festival 2025 Catat Transaksi Fantastis Rp25,19 Triliun

Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:04

Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 berhasil mencatatkan capaian luar biasa dengan total transaksi mencapai Rp25,19 triliun selama gelaran berlangsung pada 14–24 Agustus 2025 di 400 pusat perbelanjaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill