Connect With Us

Begini Aturan Sekolah Tatap Muka di Tangsel

Rachman Deniansyah | Rabu, 25 November 2020 | 13:40

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Taryono saat di wawancarai awak media di Balai Kota Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Tangsel, Rabu (25/11/2020). (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan menyatakan telah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 mendatang. Sejumlah aturan pelaksanaanya juga telah dibentuk.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Taryono saat ditemui di Balai Kota Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Tangsel, Rabu (25/11/2020). 

"Di tangsel secara umum sudah siap semua. Ya kan selama ini kami sudah persiapkan. Yang jelas tahun depan, tepatnya semester genap pada januari 2021," ungkap Taryono kepada awak media. 

Hal itu telah sesuai dengan Surat Keputusan Besama (SKB) empat Menteri, antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri, yang memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk menentukan izin terkait pembelajaran tatap muka di masing-masing daerahnya.

Namun tentunya, pembelajaran tatap muka ini harus dijalankan dengan sejumlah aturan yang dirangkai dengan sedemikian rupa guna mencegah adanya penyebaran COVID-19. 

"Nanti maksimal anak yang hadir itu adalah sepertiganya, dua pertiga lainnya tetap belajar di rumah. Contoh misalnya satu kelas ada 30 orang, nanti akan dibagi menjadi kelompok a, b, dan c. Hari Senin dan Selasa yang masuk kelompok a, nanti b dan c belajar di rumah. Lalu nanti bergantian seterusnya," jelas Taryono. 

Sedangkan untuk materi pembelajarannya, Taryono mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan kurikulum darurat. 

"Kurikukum darurat itu adalah kurikulum yang disesuaikan dalam artian KD atau Kompetensi dasar, materinya itu yang esensial aja," imbuhnya. 

Selain dibagi kelompok, para siswa yang nantinya masuk secara tatap muka akan dibatasi eaktu belajarnya. Mereka hanya diberi waktu selama 2 x 60 menit untuk belajar. 

Dengan demikian, istirahat sekolah hingga ekstrakulikuler sudah ditiadakan lagi.  

Dalam teknisnya nanti, Taryono memiliki tiga hal yang menjadi kewaspadaannya dalam pembelajaran tatap muka tersebut. 

"Pertama, apakah di rumahnya ada paparan COVID-19? Kalau ada, siswa tidak boleh masuk. Kedua, perjalanan dari rumah ke sekolah seperti apa? Disarankan dianjurkan dan didorong agar orang tua mengantar, jangan menggunakan kendaraan umum," katanya.

Namun jika hal itu tidak dapat dihindari, maka harus ada standar protokol lain, yakni setiap siswa wajib membawa seragam lain untuk diganti saat di sekolah.

Ketiga, ketika sudah ada di sekolah orang tua tidak boleh berkerumun. Hanya mengantar, lalu harus langsung pulang. Anaknya begitu sampai pun langsung masuk kelas.

"Jadi dites suhu dulu, kemudian cuci tangan, kemudian masuk kelas, enggak ada istirahat enggak ada ekstrakulikuler. Dua jam belajar selesai, langsung pulang," tandasnya. (RAZ/RAC)

HIBURAN
Masih Ingat? 7 Tren Kuliner yang Pernah Viral di Indonesia Tapi Kini Sulit Ditemukan 

Masih Ingat? 7 Tren Kuliner yang Pernah Viral di Indonesia Tapi Kini Sulit Ditemukan 

Selasa, 29 April 2025 | 08:40

Setiap tahun, dunia kuliner di Indonesia selalu diramaikan oleh tren baru yang kreatif dan menggugah selera. Inovasi rasa dan tampilan terus bermunculan dari tangan-tangan kreatif pecinta kuliner.

SPORT
Arena Olahraga Gelanggang Es dengan Airdome Terbesar se-Asia Tenggara Hadir di BSD City

Arena Olahraga Gelanggang Es dengan Airdome Terbesar se-Asia Tenggara Hadir di BSD City

Senin, 28 April 2025 | 22:50

Olahraga es tengah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di Indonesia, seiring meningkatnya minat masyarakat dalam aktivitas rekreasi hingga kompetisi.

MANCANEGARA
Jepang Butuh Ratusan Ribu Tenaga Kerja, Warga Negara Indonesia Lebih Disukai 

Jepang Butuh Ratusan Ribu Tenaga Kerja, Warga Negara Indonesia Lebih Disukai 

Rabu, 23 April 2025 | 12:03

Di tengah sulitnya mencari pekerjaan di dalam negeri, Jepang justru membuka peluang kerja yang sangat besar bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.

TOKOH
HUT ke-32, Praktisi Komunikasi Gunawan Ajak Semua Pihak Kolaborasi Bangun Kota Tangerang 

HUT ke-32, Praktisi Komunikasi Gunawan Ajak Semua Pihak Kolaborasi Bangun Kota Tangerang 

Jumat, 28 Februari 2025 | 15:11

Sejak resmi menjadi kota administratif pada 28 Februari 1993 setelah sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang telah menginjak usia ke-32 pada Jumat, 28 Februari 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill