Connect With Us

Ampas : Kota Tangsel Harus dari Nol

| Selasa, 21 September 2010 | 13:08

Ibnu Jandi (facebook / facebook)

 
 
TANGERANGNEWS-LSM Ampas Tangerang menilai komposisi jumlah penduduk versi KPU Kabupaten Tangerang dan data jumlah penduduk Kabupaten Tangerang versi KPU Pusat adalah salah. Ampas menyatakan, kekeliruan terjadi karena KPU Pusat memaksakan jumlah penduduk Kabupaten Tangerang menjadi 3.320.488 jiwa. Padahal seharusnya jumlah penduduk Kabupaten Tangerang 3.575.120 jiwa.

Sehingga selisih kurang sebesar 254.632 jiwa. Advicer LSM Ampas Ibnu Jandi mengatakan, kekeliruan itu terjadi karena KPU Pusat maupun KPU Kabupaten  Tangerang tidak mempedomani UU No. 51/ 2008 tentang Kota Tangsel.
 
“ Akar permasalahannya pemaksaan jumlah penduduk Kabupaten Tangerang oleh KPU Pusat. Intinya KPU Pusat sebagai trouble maker Kota Tangsel. Saya bisa tunjukan dosa-dosa KPU Pusat,” terangnya kepada TangerangNews.com, hari ini.
 
Implikasinya, kata Ibnu Jandi, Kota Tangsel mau tidak mau dan harus kembali ketitik nol (0). Kenapa harus dari awal, tidak bisakah diperbaiki kekeliruan itu? Ibnu Jandi menjawab, tidak ada cara lain. Karena jumlah anggota DPRD Tangsel versi paska MK menurut analisa Ampas Tangerang tidak ada fraksi yang memenuhi 15%.
 
“FKCLP sudah memberikan pelajaran bagus bagi para kaum praktisi hukum maupun praktisi eksekutif atau pemerintah.  Untuk itu menurut kami, anggota DPRD Kota Tangsel saat ini adalah ilegal karena DPRD Tangsel dilantik dengan UU No 27 tahun 2009 seharusnya dengan UU No 22 tahun 2003 seperti amanat UU No 51 tahun 2008,”ujarnya.
 
Jadi benar tidak ada solusi lain? Jandi menjawab ada. “Solusinya hanya harus menjalankan gugatan FKCLP.”
 
Ampas juga menuding KPU Pusat Mendeskriditkan Tangsel, memang apa tujuannya? Jandi menjawab, mendiskriditkan Tangsel itu adalah statemen politik pihaknya karena KPU Pusat telah memaksakan kehendak dengan UU No. 27/ 2009. “Seperti orang yang tidak mengerti hukum saja KPU Pusat,” katanya.
 
Lalu bagaimana dengan produk Pemilukada Tangsel besok? Legalitas Pemilukada di Tangsel, kata Jandi, pihaknya menduga amat ilegal. Artinya siapapun yang menang pada Pemilukada Tangsel harus diulang karena akan ada gugatan ke MK. Maka MK pasti akan memenangkan siapapun yg menggugat Pilkada Tangsel. Itu terjadi jika keputusan MK No.124 tidak dilaksanakan. (dira)
 
 
TOKOH
Ayahnya Meninggal Dunia Sehari Sebelum Dikukuhkan, Rahmat Tetap Pimpin Paskibraka HUT ke-80 RI di Tangsel

Ayahnya Meninggal Dunia Sehari Sebelum Dikukuhkan, Rahmat Tetap Pimpin Paskibraka HUT ke-80 RI di Tangsel

Senin, 18 Agustus 2025 | 18:07

Rahmat Putra Maulana, siswa SMK Islamiyah yang dipercaya sebagai Komandan Pasukan 17, menjalankan tugas mulia itu ketika tengah berduka atas ayahnya yang meninggal dunia, sehari sebelum ia dikukuhkan.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

HIBURAN
Indonesia Shopping Festival 2025 Catat Transaksi Fantastis Rp25,19 Triliun

Indonesia Shopping Festival 2025 Catat Transaksi Fantastis Rp25,19 Triliun

Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:04

Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 berhasil mencatatkan capaian luar biasa dengan total transaksi mencapai Rp25,19 triliun selama gelaran berlangsung pada 14–24 Agustus 2025 di 400 pusat perbelanjaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

OPINI
Ketika Gaza Dihujani Bom dan Kita Dihujani Ekspektasi

Ketika Gaza Dihujani Bom dan Kita Dihujani Ekspektasi

Kamis, 4 September 2025 | 14:25

Namanya Azifa, anak perempuan berusia 12 tahun yang lahir di Gaza. Ia baru saja kehilangan ayah, ibunya syahid saat rumah mereka luluh lantak dibombardir.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill