Kasus LGBT Makin Merebak, Pakar Ungkap Penyebabnya
Sabtu, 5 Juli 2025 | 14:19
Fenomena LGBT kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pasangan sesama jenis viral di media sosial.
TANGERANGNEWS.com-Pembina Pramuka berinisial HDW mengakui terlibat dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap muridnya pada tahun 2010 lalu.
Hal tersebut dikatakannya pada saat diklarifikasi oleh pihak SMKN 5 Kota Tangsel, pada Minggu, 22 September 2024, sebelum akhirnya dinonaktifkan sebagai tenaga pengajar di sekolah tersebut.
"Yang bersangkutan kalau kasus yang dulunya mengakui," ungkap Kepala SMKN 5 Kota Tangsel Rohmani Yusuf, Senin 23 September 2024.
Selanjutnya, hasil pemeriksaan terhadap guru yang pernah meraih penghargaan Pancawarsa I dari Kwarcab Pramuka Tangerang Selagan (Tangsel) ini, akan diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
"Kita serahkan ke Provinsi untuk selanjutnya dipelajari dan dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan," jelas Rohmani.
Selain itu juga, SMKN 5 Kota Tangsel, juga membuka pengaduan, jika ada siswanya yang diduga menjadi korban pelecehan.
Mengingat, HDW sudah sejak 2013 mengajar di SMKN 5 Kota Tangerang, baik sebagai guru IPAS ataupun pembina Pramuka.
"Kami sedang menerima dan mengumpulkan aduan-aduan, baik dari peserta didik, orang tua ataupun laporan dari rekan sejawat atau guru,"katanya.
Fenomena LGBT kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pasangan sesama jenis viral di media sosial.
Pemerintah Provinsi Banten mengajukan tambahan lokasi pembangunan Sekolah Rakyat ke Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal 2025 menunjukkan terdapat 1.676 pengaduan terindikasi pelanggaran terkait perilaku petugas penagihan, di mana 1.106 di antaranya berasal dari fintech lending.
Kementerian Hukum (Kemenkum) RI mengekstradisi warga negara Rusia bernama Alexander Vladimirovich Zverev (AZV) ke negara asalnya, setelah pemerintah negara federasi Rusia memohon langsung ke Pemerintah RI.