TANGERANG-Gubernur Provinsi Banten Ratu Atut Chosiyah menyatakan, Pemerintah Provinsi Banten berupaya mempersiapkan sumber daya manusia di masa depan sedini mungkin, antara lain dengan memperhatikan masalah kesehatan anak-anak.
Berdasarkan catatannya, saat ini di Kota/Kabupaten se-Banten, telah ada 13.000 Posyandu yang tersebar di 154 kecamatan.
Atut mengatakan itu dalam acara Gebyar Posyandu Plus Hari Anak Nasional 2011, yang dipusatkan di halaman parkir Bintaro Plaza, Jumat.
“Anak-anak harus mendapatkan perhatian optimal dari semua pihak terutama dari para orang tua. Mereka harus mendapat pendidikan dan bimbingan yang layak agar dapat meraih masa depan yang lebih baik," ujar Atut.
Dijelaskan, dari 10.953.241 jiwa penduduk Banten, saat ini sebanyak 1.117.623 jiwa adalah anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang. "Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap masalah anak di Banten," tambahnya.
Gubernur wanita pertama dan satu-satunya saat ini di Indonesia ini, menyatakan rasa syukurnya atas kebersamaan yang terjalin begitu kuat antara seluruh elemen masyarakat, sehingga berbagai program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah telah mencapai hasil yang baik meski masih harus terus ditingkatkan.
Salah satu keberhasilannya, menurut Atut, Banten telah berhasil menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi. Menurut data BPS, angka kematian bayi pada 2010 tercatat 25,3 per 1000 kelahiran hidup, tetapi kini sudah turun menjadi 22,8 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan ibu melahirkan jika pada 2010 masih tercatat 203,2 per 100 ribu kelahiran hidup, kini sudah turun menjadi 187,3 per 100 ribu kelahiran hidup.
"Keberhasilan ini merupakan keberhasilan berkat adanya kebersamaan masyarakat Banten dalam melakukan akselerasi pembangunan kesehatan masyarakat," tutur Ratu Atut.
(FUA)