TANGERANG –Pemkot Tangsel, berjanji akan menghentikan izin trayek
baru bagi angkutan umum untuk mengatasi kemacetan. Kepala Bidang Angkutan Umum, Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Wijaya Kusuma mengatakan, berdasarkan data yang tercatat pihaknya. Saat ini, sudah ada 1.650 angkot dengan jumlah 24 trayek.
"Kami telah menghentikan izin trayek baru bagi angkutan umum. Karena, saat ini sudah cukup. Ini juga untuk mencegah bertambahnya titik kemacetan di Tangsel," katanya, Rabu (21/09). Dari total 24 trayek, hanya 21 trayek yang masih berjalan. Sedangkan, tiga trayek sudah tidak lagi beroperasi.
Ketiga trayek yang tidak beroperasi yakni D24 ruteCciputat-Pasar Bukit Mandiri, D27 jurusan Duta Bintaro-Alam Sutera, serta D25 jurusan Melati Mas-Pondok Aren.
"Karen kurang ada peminatnya, maka ketiga trayek tersebut berhenti dan kini sudah tidak beroperasi kembali," katanya.
Menurutnya, retribusi perpanjangan izin trayek dari ribuan angkutan umum ini, hingga saat mencapai Rp 75 juta per tahun dari total Rp 100 juta yang ditargetkan.
“Kami optimis, target ini akan tercapai hingga akhir tahun ini. Masih ada waktu empat bulan lagi untuk mencapai target pemasukan," katanya.
Sementara untuk lebih mengoptimalkan pelayanan pada bidang angkutan, kata dia, gedung uji kir akan dipindahkan ke kecamatan Setu. Sebelumnya, gedung uji kir berada di BSD, Serpong. Sedangkan, target retribusi kir tahun ini sebesar Rp 935 juta dan hingga bulan Agustus mencapai Rp 757 juta atau sebesar 80,97 persen.
"Untuk memberikan pelayanan yang maksimal, akhir bulan ini tempat uji kir akan dipindahkan dan diharapkan dapat menambah pendapatan daerah," tuturnya. (TMN/DRA)