Connect With Us

Jelang Natal & Tahun Baru, BPOM Temukan Makanan Kedaluarsa

| Rabu, 21 Desember 2011 | 19:45

Sidak makanan Jepang di Carrefour Ciputat Tangsel. (tangerangnews / jni)

TANGERANG- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Banten dan Dinas Perdagangan Kota Tangerang Selatan, menemukan sejumlah makanan kemasan harga promo diskon 50 persen yang sudah kedaluarsa, Rabu (21/12) di Giant, Serpong, Tangsel.

Berikut adalah makanan yang ditemukan sudah kedaluarsa : Brownis Kukus, tanpa pengawet kadaluarsa sejak 30 Juli 2012, Biscuit Bordes, Cookies Biskuit, So Good susu sanitarium, tortilla chips snack, ikan basah dan urat sapi rebus Masa kedaluarsa makanan kemasan itu melebihi satu hingga dua bulan.

"Dari analisa kami, makanan kemasan kedaluarsa ini rata-rata diskon 50 persen,” terang Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM Provinsi Banten, Lely Seraphima kepada wartawan. 

Lely mengutarakan, harga produk diskon makanan tersebut umumnya tidak memperhatikan kondisinya dan masa habis pengunaan oleh para produsen. Meningkatnya penjualan makanan kadaluarsa di sejumlah pusat perbelanjaan, seperti Giant Serpong menjelang Natal, memang marak.

"Produsen mencari keuntungan menjelang Natal dan akhir tahun. Tetapi  jika makanan ini dikonsumsi orang akan menganggu kesehatan konsumen,"kata Lely. (BENG)



OPINI
Makan Bergizi Gratis Dibayar Risiko Mahal

Makan Bergizi Gratis Dibayar Risiko Mahal

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36

Dalam perspektif Islam, pemenuhan kebutuhan anak termasuk makanan yang aman dan bergizi bukan sekadar program kampanye, melainkan amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban.

NASIONAL
Pemerintah Buka Peluang Investasi PSEL di 6 Wilayah Aglomerasi, Salah Satunya di Tangerang Raya

Pemerintah Buka Peluang Investasi PSEL di 6 Wilayah Aglomerasi, Salah Satunya di Tangerang Raya

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:52

Pemerintah Indonesia resmi memulai revolusi pengelolaan sampah nasional dengan membuka pintu investasi besar-besaran di sektor Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL).

HIBURAN
5 Alasan Angka Perceraian di Indonesia Makin Tinggi, Sebagian Dipengaruhi Sosmed

5 Alasan Angka Perceraian di Indonesia Makin Tinggi, Sebagian Dipengaruhi Sosmed

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:20

Belakangan ini media sosial ramai diwarnai isu perceraian artis dan influencer. Alasannya beragam, mulai dari dugaan penipuan dan penggelapan uang, perselingkuhan, persoalan ekonomi, hingga konflik keluarga yang tak kunjung selesai.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill